Kamis 03 Sep 2015 17:21 WIB

15 dari 21 Jamaah yang Meninggal Merupakan Jamah Risti

calon haji lansia berisiko tinggi
Foto: antaranews
calon haji lansia berisiko tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sekitar 71 persen calon haji Indonesia yang meninggal di Madinah dan Makkah merupakan jamaah berisiko tinggi (risti). Mereka berangkat ke Tanah Suci dengan penyakit yang sudah terdeteksi sebelumnya.

Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Ramon Andrias mengatakan sebanyak 15 dari 21 jamaah yang meninggal sampai kemarin merupakan jamaah risti. “Sebagian besar yang meninggal tersebut merupakan jamaah yang menggunakan gelang merah di tangan kanan mereka,” kata dia, di Kantor Daker Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Kamis (3/9).

Banyaknya jumlah lansia dan mengidap penyakit membuat Kementerian Kesehatan waspada. Kemenkes membuat antisipasi melalui gelang kesehatan untuk mengindetifikasi kondisi kesehatan jamaah.

Gelang kesehatan itu diberi warna sesuai lampu lalu lintas. Gelang hijau menunjukkan jamaah berusia lebih dari 60 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit. Gelang kuning menunjukkan jamaah berusia lebih dari 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit. Gelang merah berarti jamaah berusia lebih dari 60 tahun dan mengidap penyakit.

Pada Rabu (2/9) kemarin, dua orang jamaah lagi meninggal dunia akibat serangan jantung di pemondokan mereka di Madinah. “Keduanya memakai gelang merah,” kata Ramon.

Keduanya juga berusia lebih dari 60 tahun. Marnis binti Rikin Sirin (66 tahun) dari kelompok terbang (kloter) Batam (BTH) 07 meninggal pukul 02.30 waktu Arab Saudi (WAS). Saadiyah binti Sulaiman Lindungan (65 tahun) dari kloter Balikpapan (BPN) 05 meninggal pukul 11.15 WAS.

Hingga Rabu (2/9), sebanyak 21 orang jamaah asal Indonesia meninggal di tanah suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement