REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Sekitar 90 persen jamaah haji Indonesia diperkirakan berada di Makkah, Arab Saudi, mulai pekan depan. Daerah Kerja (Daker) Makkah pun mengantisipasi puncak pelayanan katering yang berlangsung 12 hingga 14 September 2015.
Kepala Seksi Katering Daker Makkah Ahmad Abdullah Yunus mengatakan, 23 perusahaan katering harus mengantisipasi ketersediaan bahan baku pada periode tersebut. Jangan sampai ada kendala bahan baku sehingga layanan katering yang berjalan lancar selama lima hari ini menjadi turun.
Abdullah juga sudah meminta perusahan-perusahaan itu untuk mendistribusikan konsumsi kepada jamaah lebih awal. Sebab, jumlah konsumsi yang harus didistribusikan meninggkat. Padahal, kondisi lalu lintas di Kota Makkah bakal semakin padat menjelang puncak haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina).
Tantangan bagi perusahaan katering, yaitu mendistribusikan ke seluruh jamaah pada waktu yang sama. Makanan harus sampai di tangan jamaah sebelum pukul 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Agar target distribusi tercapai, dia menyatakan seluruh dapur agar lebih awal mempersiapkan bahan baku dan proses memasak.
“Dapur memang biasanya selesai mengemas sebelum pukul 09.00 WAS. Namun, tetap perlu diantisipasi pendistribusiannya ketika puncak layanan katering,” ujar Abdullah ketika berkunjung ke Al-Hussam Catering di Syari’ Al-Hajj, bagian utara Kota Makkah, Sabtu (5/9).
Fasilitas 15 kali makan siang di Makkah merupakan layanan baru pada penyelenggaraan haji tahun ini. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M memberikan layanan ini sejak Senin (31/8).
Hingga Jumat (4/9) kemarin, Abdullah menyatakan, cakupan layanan katering baru mencapai 15 persen sesuai jumlah jamaah yang tiba di Kota Makkah. “Seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan kita, yaitu 23 perusahaan, juga baru mulai melayani (Sabtu) hari ini. Kemarin belum semuanya,” kata Abdullah.
Sebanyak 26.832 orang atau sekitar 17 persen dari total jamaah haji reguler asal Indonesia telah tiba di Makkah hingga Jumat pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS). Sebagian jamaah masih berada di Madinah untuk menyelesaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi dan sebagian lainnya masih dalam proses pemberangkatan dari Tanah Air.