REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Badai pasir besar terjadi di sebagian besar kawasan Timur Tengah membuat kota Jeddah, Arab Saudi menjadi gelap gulita, Selasa (8/9).
Dilansir dari Arabnews, badai berlangsung selama 40 menit sejak pukul 06.00 dengan kecepatan putar angin yang sarat mengandung pasir. Bahkan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah pun sempat terhambat.
"Penerbangan masuk dialihkan ke bandara terdekat, sementara beberapa keberangkatan ditunda," kata seorang pejabat senior di bandara tersebut Abdul Hameed Abal-Ari, Rabu (9/9).
Tak ayal, tujuh penerbangan dialihkan ke kota Madinah, Yanbu, dan Taif. Namun, semuanya sudah kembali normal sekitar pukul 07.00.
Salah satu warga distrik Al Sulemaniya di Jeddah, Sadiya Haneef, menuturkan kalau kejadian itu hanya berlangsung dalam hitungan menit.
Ia mengaku bisa melihat dari balkon, penampakan seperti sebuah jamur di cakrawala. Haneef mengira itu adalah asap mengepul dari sebuah distrik yang jauh.
"Angin kencang telah mengirim semuanya ke kegelapan," ujar Haneef.
Pengalaman di kawasan lain juga sama buruknya. Dalam beberapa menit, semua daerah di distrik Al-Aziziya menjadi gelap.
Personil Pertahanan Sipil sendiri menerima panggilan darurat dari warga yang ingin tahu apa yang terjadi.
Seorang karyawan swasta, Ali Al-Masry menyatakan jika ia kesal karena tidak ada peringatan terlebih dahulu.
"Aku punya anak yang asma dan ini berdampak pada kesehatannya. Jika aku tahu aku akan mengambil tindakan pencegahan yang memadai," tutur Ali.