REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis menerangkan, pendistribusian makanan bagi jamaah calon haji dilakukan di setiap maktab.
Maktab, yaitu pelaksana Muassasah di lapangan yang bertanggung jawab terhadap penyediaan layanan pemondokan di Makkah dan tenda di Armina.
Setiap maktab bertanggung jawab terhadap 3.000 jamaah. "Ada dapur di setiap maktab. Makanan dalam kemasan boks akan didistrubiskan melalui perangkat kloter, yaitu rombongan," kata Sri Ilham, Kamis (10/9).
Pendistribusiannya, setiap rombongan akan menerima paket makanan untuk 45 jamaah. "Selanjutnya, kepala rombongan membagikan ke jamaah sehingga jamaah enggak perlu antre," kata Sri Ilham.
Sebanyak 168.800 jamaah haji asal Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Terdiri dari 155.200 jamaah haji reguler dan 13.600 jamaah haji khusus. Hingga Rabu (9/9) pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS), 56 persen atau 86.373 jamaah haji reguler asal Indonesia sudah berada di Kota Makkah, Arab Saudi.
Sebagian lainnya masih berada di Madinah untuk menyelesaikan ibadah Arbain, yaitu shalat wajib 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, dan sebagian masih dalam perjalanan dari tanah air ke tanah suci.
Sri Ilham mengatakan, layanan katering di Armina dilakukan oleh Muassasah dan Mutahiddin. Muassasah, yaitu lembaga swasta yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyelenggarakan ibadah haji.
Muassasah bekerja sama dengan negara pengirim jamaah haji. Indonesia berada di bawah Muassasah Asia Tenggara. Sedangkan Mutahiddin, yaitu konsorsium perusahaan katering.
"Ada 18 perusahaan yang melayani katering di Armina. Mayoritas sudah berpengalaman menyediakan katering untuk di Arafah," ujar Sri Ilham.