Jumat 11 Sep 2015 01:36 WIB

Amirul Haj Bertolak ke Tanah Suci

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan amirul haj (pemimpin haji) Indonesia 2015 bertolak ke Makkah, Arab Saudi, Kamis (10/9) siang.

Sebanyak 12 tim amirul haj terbang dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 980 dan diperkirakan sampai di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pukul 15.30 waktu setempat.

Tahun ini, amirul haj dipimpin langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Lukman meminta seluruh anggota amirul haj dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Ia berharap kehadiran rombongan amirul haj di Tanah Suci dapat membantu mengawasi pelaksanaan dan pelayanan jamaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci.

Menurut menag, salah satu agenda yang akan dilakukan tim amirul haj adalah mengunjungi naqoba atau konsorsium bus antarkota yang digunakan jamaah saat berada di Tanah Suci. Ini disebabkan bus antarkota yang digunakan jamaah ditemukan banyak dalam kondisi tua dan mogok.

"Kunjungan ini diperlukan untuk melakukan antisipasi jika ada bus antarkota yang mogok di tengah jalan. Salah satunya dengan menyediakan bus cadangan," ujar Lukman saat ditemui di gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/9) malam.

Sebelumnya, Lukman berharap pada pelaksanaan ibadah haji tahun depan, pemerintah dan DPR sepakat untuk menambah biaya upgrading bus antarkota yang digunakan jamaah haji saat berada di Tanah Suci.

Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa bus antarkota yang digunakan jamaah dalam kondisi tua sehingga mogok di tengah jalan. "Nah, belajar dari pengalaman ini mudah-mudahan untuk tahun depan kita bisa bisa kembali seperti 2014 yang lalu. Supaya tidak terulang lagi," ujar Lukman beberapa hari lalu.

Menurut dia, konsekuensi biaya upgrading bus ini akan meningkatkan komponen BPIH karena ada biaya yang bertambah. Menurutnya, pada tahun ini pemerintah dan DPR tidak menganggarkan biaya upgrading bus antarkota sehingga pemilihan perusahaan bus dilakukan dengan cara qur'ah atau diundi.

Dengan sistem diundi, peluang untuk memperoleh bus dengan kondisi tua selalu ada. "Tapi, kondisi bus untuk tahun ini tentu tidak sebanding dengan yang bermasalah. Yang kita gunakan itu ratusan bus. Kalau ada satu-dua, ada empat, lima bus seperti itu masih dalam batas toleransi," kata Lukman.

Lukman bertekad Kementerian Agama akan terus berusaha memberikan pelayanan kualitas haji yang baik bagi jamaah haji. Ia melanjutkan, amirul haj berfungsi untuk melakukan pengendalian, pemantauan, dan pembinaan terhadap operasional haji secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement