Sabtu 12 Sep 2015 16:44 WIB
Musibah Crane Jatuh

'Seharusnya Crane tidak Diletakkan di Area Ibadah Haji'

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Kerusakan yang terjadi akibat crane jatuh di Masjidi Haram.
Foto: Reuters/Stringer
Kerusakan yang terjadi akibat crane jatuh di Masjidi Haram.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengkritik keberadaan alat-alat berat seperti crane di sekitar wilayah jamaah calon haji menunaikan ibadah.

Yunahar menyadari memang kompleks Masjidil Haram tengah diperluas. Namun, ia menyayangkan karena hingga musim puncak haji, alat-alat berat seperti crane masih ada. Ia menilai keamanan jamaah haji seharusnya menjadi prioritas.

"Pembangunan menggunakan alat berat seperti crane jangan diletakkan dekat dengan area ibadah haji karena berbahaya bisa jatuh menimpa banyak orang. Mengejar waktu pembangunan tidak apa-apa, tapi keamanan jamaah lebih penting," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (12/9).

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut menilai peristiwa jatuhnya crane seharusnya menjadi pelajaran bagi kontraktor.  Menurutnya, meski musibah tidak dapat diduga, namun seharusnya bisa dihindari semaksimal mungkin. Salah satu caranya dengan meniadakan alat berat di sekitar Masjidil Haram.

"Kerjakan pembangunan yang jauh dari jamaah, kalau bisa pembangunan yang dekat itu jangan pakai alat berat," ujarnya.

Yunahar berharap, kontraktor menunda pembangunan selama musim haji."Kita menyarankan kontraktor supaya menghentikan dulu (kegiatannya) karena waktu pembangunan masih lama kan, apalagi sekarang ini puncak musim haji," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement