Ahad 13 Sep 2015 07:47 WIB
Musibah Crane Jatuh

Pascainsiden Crane, Satu Jamaah Belum Kembali ke Pemondokan

Rep: Ratna Puspita/ Red: Angga Indrawan
Petugas Dinas Pertahanan Sipil Arab Saudi melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).   (Reuters/Stringer)
Petugas Dinas Pertahanan Sipil Arab Saudi melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Stringer)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih menerima laporan mengenai kondisi jamaah haji di Arab Saudi. Hingga Ahad (13/9) dini hari, ada seorang jamaah belum kembali ke pemondokan. 

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, Daker Makkah terus menerima laporan dari kelompok terbang (kloter) mengenai anggotanya yang belum ditemukan. 

"Kami akan cari baik di Rumah Sakit Arab Saudi atau ke pemulasaran jenazah. Ada satu belum kembali," kata dia di Kantor Daker Makkah, Syisyah, Makkah, Sabtu (12/9) waktu setempat. 

Daker Makkah pada Ahad (13/9) dini hari memastikan ada tambahan lima jamaah asal Indonesia meninggal dunia akibat mobile crane yang terjungkal di Masjidil Haram. Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang meninggal karena peristiwa crane pada Jumat (11/9) lalu sebanyak tujuh orang.

Lima jamaah yang terverifikasi, yaitu Painem Dalio Badullah dari Kelompok terbang (Kloter) Medan (MES) 08, Saparini Baharuddin Abdullah dari Kloter Medan (MES) 08, Nurhayati Rasad Usman dari Kloter Padang (PDG) 04, Ferry Mauludin Arifin dari Kloter Jakarta-Bekasi (JKS) 12, dan Adang Joppy Lili dari Kloter JKS 16. 

Empat dari lima jenazah yang terverifikasi merupakan jamaah yang dilaporkan tidak kembali ke kloternya sejak kejadian crane di Masjidil Haram. Mereka, yaitu Painem, Saparini, Nurhayati, dan Ferry. 

Arsyad menyatakan proses memverifikasi jamaah yang meninggal tidak sesederhana. Tim Daker Makkah melakukan proses verifikasi dilakukan mulai Sabtu (12/9) pagi hingga Ahad (13/9) pukul 02.30 waktu Arab Saudi (WAS). 

Verifikasi melibatkan unsur kesehatan dan perlindungan jamaah. "Hal sama juga harus dilakukan oleh misi haji negara-negara lain yang belum mendapatkan kepastian tentang kondisi jamaahnya yang jadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram," ujar dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement