REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kepala Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi Suleiman bin Abdullah al-Amr pada Sabtu (12/9) menyatakan, angin kencang merupakan penyebab jatuhnya crane besar yang menghantam Masjidil Haram. Ia membantah crane patah karena petir.
Seperti dilansir The Associated Press, Ahad (13/9), Al-Amr mengatakan kepada penyiar televisi Al Arabiya bahwa angin kencang menggulingkan crane dan merobohkan pohon. Itu menandakan adanya badai yang melalui area tersebut.
Al-Amr membantah laporan yang menyatakan petir membuat crane roboh. Ia juga membantah pernyataan yang mengatakan beberapa dari korban tewas karena terinjak-injak.
"Kecepatan angin tak normal. Tak ada cara bagi orang untuk tahu bahwa crane akan runtuh," katanya.
Sebuah video amatir yang beredar secara online menunjukkan banyak orang berhamburan karena panik setelah crane roboh. Mereka tampak berdesakan satu sama lain untuk berjuang keluar.
Setidaknya 107 orang tewas sementara 238 lainnya terluka akibat kecelakaan. Pihak berwenang tak memberikan rincian kewarganegaraan korban, tapi diperkirakan dari berbagai negara.