Ahad 13 Sep 2015 19:07 WIB
Musibah Crane Jatuh

BUMN Waskita Karya Mengaku tak Terkait Musibah di Masjidil Haram

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
 Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ikut terlibat dalam proyek perluasan Masjidil Haram Makkah, PT Waskita Karya mengaku tak terkait musibah robohnya crane di Masjidil Haram. Sebab, mereka hanya menjadi sub kontraktor yang menyiapkan sejumlah material bangunan.

Direktur Utama PT Waskita Karya, Mochamad Choliq mengatakan wilayah kerja Waskita berjarak 10 kilometer dari lokasi kejadian. Di samping itu, para pekerja Waskita Karya telah menyelesaikan pekerjaannya di lokasi sejak tiga pekan lalu.

"Jadi sudah tidak ada pekerja kita di sana, pekerjaan kita sudah selesai sebelum kejadian itu," katanya kepada Republika melalui sambungan telepon.

Ia menyebut, alat berat proyek yang tumbang ke lantai tiga Masjidil Haram merupakan milik kontraktor utama yakni Saudi Bin Ladin Grup.  Choliq mengaku belum bisa menjelaskan penyebab kejadian secara teknis sebab sedang dalam masa penyelidikan.

"Tapi ketika itu memang sedang ada angin besar dan hujan, masih diselidiki," ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Cabang Proyek Luar Negeri PT Waskita Karya Gunadi menerangkan, Waskita Karya memperoleh pekerjaan proyek perluasan dan renovasi Masjidil Haram dari kontraktor utama yakni Bin Ladin Group sejak 2013.

Waskita mengerjakan paket struktur dasar untuk lantai di antaranya tiang-tiang masjid. Material kemudian diangkut dengan crane.

Proyek berjangka waktu 10 tahun tersebut dilaksanakan bertahap, di mana ketika musim haji tiba proyek dihentikan sementara, setelah itu dilanjutkan kemudian.

"Tidak ada kerugian dari pihak kita, baik materi maupun jiwa, karena ranah pekerjaan kita tidak di sana," kata dia saat dihubungi secara terpisah.

Crane yang tumbang milik Bin Ladin, lanjut dia, bermerek Mamoth dan berkapasitas 1300 Ton atau ukurannya terbesar nomor dua di dunia. Ia ambruk mengenai atap Sai dan tembus sampai lantai tiga Masjidil Haram. "Mamoth" ambruk di antara dua Tower Crane yang berada di atap Sai.

Seperti diketahui, terjadi peristiwa nahas pada Jumat petang (11/9) sekitar pukul 17.30 waktu Makkah yakni rubuhnya crane raksasa ke lantai tiga Masjidil Haram. Kejadian diawali dengan datangnya angin kencang dan hujan deras.

Menjadi tragedi sebab crane dan reruntuhannya menimpa sejumlah jamaah haji yang kala itu tengah bersiap shalat maghrib sehingga mendatangkan korban jiwa dan jamaah luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement