REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pagar beton di lantai tiga tempat sai yang rusak akibat tertimpa crane sudah diperbaiki. Pagar setinggi 1,5 meter dengan lebar kira-kira dua kali tinggi badan manusia tersebut sudah dipasang besi teralis bundar melintang.
Begitu pun tembok di bagian luar pintu masuk utama sai (masa’a) sudah terpasang steger besi yang kokoh. Pengerjaan perbaikan sudah hampir purna. Kendati demikian, posisi crane yang terjungkal masih belum berubah dan belum bisa dipindahkan. Pintu masuk ke masa’a ke lantai dua dan lantai tiga pun masih ditutup.
Pantauan Republika.co.id, Senin (14/9) dini hari, banyak jamaah yang istirahat sambil merebahkan tubuh di mulut pintu masa’a lantai dua dan tiga. Elevator yang menghubungkan jalan menuju tempat sai di lantai atas masih berfungsi. Namun, pintu ke lintasan yang sejajar dengan bukit Shafa dan Marwa masih tertutup.
Di salah satu elevator ke lantai tiga, masih ada percikan darah yang sudah mengering belum dibersihkan.
“Masih tutup, turun-turun,” kata seorang jamaah haji asal Malaysia.
Badai pasir hebat yang disertai hujan lebat yang terjadi pada Jumat (11/9) sore, merobohkan crane raksasa yang berada di dekat pintu Babus Salam Masjidil Haram. Akibatnya, 111 jamaah haji wafat dan 331 lainnya luka-luka. Sebanyak 10 jamaah calon haji Indonesia dikabarkan meninggal.
Pascamusibah tersebut, sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Arab Saudi, termasuk Raja Salman dan Imam Masjidil Haram Syeikh Abdul Rahman Al-Sudais, mengunjungi korban luka-luka yang tengah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit pada Ahad (13/9).
Kepada para korban luka, Raja Salman menegaskan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi segera menginvestigasi segala unsur yang menjadi penyebab ambruknya salah satu crane raksasa tersebut. Raja Salman juga berjanji akan mengumumkan seluruh hasil investigasi kepada dunia.
Dalam kunjungannya kepada para korban, Raja Salman didampingi Pangeran Muhammad bin Naif, Deputi Pangeran Muhammad bin Salman, Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, dan Menteri Kesehatan Khalid Al-Falih.
Raja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga jamaah wafat dan luka-luka. Dia memastikan, seluruh korban akan mendapatkan perawatan terbaik.
“Siapa pun yang bertanggung jawab (atas tragedi ini) akan menerima konsekuensi secara tegas,” kata Raja Salman melalui akun Twitter.
Muhaimin, jamaah haji asal Penajam, Kalimantan Timur mengatakan, sejak musibah tadi, setiap ketua rombongan haji yang menginap di pemondokan nomor 628 menginstruksikan kepada jamaah haji agar tidak dulu ke Masjidil Haram.
“Jaga-jaga saja. Kata ketua rombongan lebih baik menjaga kesehatan sampai puncak haji, daripada kelelahan ibadah sunah di Haram,” kata Muhaimin.
Namun, kata Muhaimin, tidak semua jamaah taat pada imbauan ketua rombongannya. Jamaah yang umumnya masih berusia muda tetap bolak-balik ke Masjidil Haram untuk beribadah.
“Saya saya masih ke Haram, kalau dua orang tua saya sejak Jumat kemarin belum ke Haram lagi,” ujarnya.