REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tiga muslim asal Cina menjadi korban terluka atas insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada Jumat lalu. Insiden tersebut sedikitnya menelan 107 nyawa umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji.
Dua dari korban merupakan warga daerah Xinjiang Uygur yang mayoritas muslim. Keduanya terkena pecahan bangunan yang berjatuhan akibat crane yang ambruk. Sedangkan satu korban lagi berasal dari provinsi Gansu.
Organisator ibadah haji tahunan Cina, Ma Xiubang, mengatakan korban dari Gansu terjatuh setelah berlarian mencari lokasi yang aman dari crane. ”Kita tidak bisa menyebutkan berapa banyak umat muslim Tiongkok yang ada di lokasi kejadian saat insiden berlansung, tapi para korban sekarang sudah dalam kondisi stabil,” katanya seperti dilansir dari China Daily.
Xiubang menyarankan jamaah calon haji asal Cina untuk melaksakan ibadah shalat di masjid dekat lokasi penginapan saja seusai insiden crane. Nantinya, setelah keamanan dapat dipastikan kembali maka jamaah bisa beribadah lagi di Masjidil Haram. ”Otoritas lokal sudah menginformasikan kepada delegasi haji untuk tenang,” ujarnya.
Dari jutaan Muslim yang melaksanakan haji tahun ini, tercatat 14.500 orang diantaranya merupakan Muslim asal Cina. Ia mengatakan, insiden memang tak dapat terelakan mengingat perluasan masih berlangsung di sekitar Ka’bah. ”Proyek itu akan berakhir tahun depan dimana 2,2 juta jamaah haji bisa beribadah langsung yang tadinya hanya mampu menampung satu juta secara bersamaan,” katanya.