REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Ratusan jamaah calon haji asal Indonesia mengajukan mutasi kelompok terbang (kloter) sejak dua pekan terakhir.
Hingga Selasa (15/9) sore waktu Arab Saudi, jumlah jamaah yang melakukan mutasi kloter atau tanazul sebanyak 329 orang.
"Jika proses mutasinya disetujui sebelum wukuf, maka bisa bergabung di Armina," kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muhammad Ismail Aini, Selasa (15/9).
Ismail mengatakan, sebagian besar jamaah berpindah kloter karena permasalahan keterlambatan visa. "Ada suami yang terpisah dari istrinya. Anak dengan orang tuanya," kata dia.
Tidak hanya bersatu ketika prosesi di Armina, jamaah yang mengajukan tanazul juga akan bergabung ketika pulang ke Tanah Air. Sebab, kepindahan kloter sudah mempertimbangkan ketersediaan kursi di pesawat terbang ke Tanah Air.
"Kalau open seat di penerbangan awal justru banyak. Semakin ke belakang yang semakin padat. Karena yang visanya terlambat berangkatnya telat," ujar Ismail.
Hingga Selasa, sebanyak 121 jamaah sudah disetujui oleh Muassasah untuk mutasi kloter. Sebab, paspor milik jamaah haji berada di maktab selaku pelaksana Muassasah di bidang penyediaan pemondokan.
"Muassasah akan berkoordinasi agar maktab asal jamaah memindahkan paspor ke maktab yang baru," kata Ismail.
Menurut Ismail, data jamaah yang mengajukan tanazul dan jumlah yang mendapatkan persetujuan untuk mutasi kloter masih terus bergerak. "Begitu pula ketersediaan kursi," kata dia.
Dia menerangkan berbagai persoalan terkait pengajuan mutasi kloter seperti kesalahan penulisan kloter yang dituju. "Ada juga yang menulisnya manual, belum diketik," kata Ismail.
Kepulangan jamaah haji asal Indonesia akan dimulai pada 28 September 2015. Rangkaian ibadah haji akan dimulai dengan prosesi wukuf di Arafah pada 23 September 2015. Jamaah yang melakukan nafar awal akan selesai melakukan prosesi melontar jumrah pada 26 September 2015.