REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAh -- Naib Amirul Hajj Masdar Farid Mas’udi mengungkap, selama prosesi wukuf di Arafah, jamaah dapat bershalawat, istigfar, tahlil, dan membaca semua bacaan yang baik. Istighfar menunjukkan permohonan ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
Dia menambahkan, Arafah merupakan tempat yang sangat istimewa untuk bermunajat kepada Allah. "Sayang kalau kesempatan yang mahal dengan menunggu waktu yang lama tapi tidak dimanfaatkan secara optimal," ujar Masdar seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita.
Masdar juga mengingatkan jamaah haji untuk bersyukur karena mendapatkan kesempatan menjadi tamu Allah di Tanah Suci. Sebagai bentuk syukur, jamaah haji harus bersikap sebagai tamu yang baik dengan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang Allah.
Jamaah juga perlu memperbanyak ibadah karena kesempatan untuk ikut menjadi jamaah haji itu tidak mudah. Banyak yang antre hingga belasan tahun untuk berangkat ke tanah suci. "Jadi harus bersyukur dengan memanfaatkan waktu seoptimal mungkin, jangan membuang waktu yang tidak ada hubungannya dengan ibadah," kata Masdar
Masdar menyatakan jamaah haji juga harus menjaga kesehatan karena akan menjadi penyesalan kalau tidak bisa melakukan prosesi ibadah haji karena kurang menjadi kesehatan. "Selain persiapan rohani, persiapan jasmani juga sangat penting," kata dia.
Rangkaian ibadah haji akan dimulai dengan prosesi wukuf di Arafah pada 23 September 2015. Selanjutnya, jamaah akan menuju Mina setelah bermalam di Muzdalifah. Jamaah haji akan melakukan amalan-amalan seperti melontar jumrah di Mina.
Mereka yang keluar atau meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah melakukan nafar awal. Jamaah hanya akan melontar jumrah pada 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Jamaah yang keluar dari Mina pada 13 Dzulhijjah atau 27 September 2015 akan melakukan nafar tsani. Jamaah yang mengambil nafar tsani melengkapi amalan melontar jumrah hingga 13 Dzulhijjah.