Ahad 20 Sep 2015 19:15 WIB

Petugas Arafah Disemati Tanda Khusus

Seorang petugas haji Indonesia sedang membantu menghitung uang milik jamaah yang tersesat di Sektor X wilayah Bakhutmah. Jamaah tersebut membawa uang yang terlalu banyak. Petugas meminta agar jamaah tak membawa uang terlalu banyak saat beribadah, karena ra
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Seorang petugas haji Indonesia sedang membantu menghitung uang milik jamaah yang tersesat di Sektor X wilayah Bakhutmah. Jamaah tersebut membawa uang yang terlalu banyak. Petugas meminta agar jamaah tak membawa uang terlalu banyak saat beribadah, karena ra

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --- Jamaah yang membutuhkan bantuan selama wukuf di Padang Arafah hendaknya mencari petugas yang mempunyai tanda khusus. Para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan dipasangi tanda khusus berupa pita merah putih di setiap kain ihramnya.

“Pita merah putih itu akan menunjukkan bahwa dia petugas,” kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam kepada Wartawan Republika, EH Ismail di Makkah, Arab Saudi, Ahad (20/9).

Sebanyak 104 petugas yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat Arafah (TRCA) akan ditempatkan di Padang Arafah guna melayani dan mengatur jamaah haji saat wukuf. Tim yang terdiri dari 104 personil ini akan disebar di 52 maktab yang akan digunakan jamaah haji Indonesia.

“Masing-masing maktab kita letakkan dua personil,” ujar Nurul yang juga Penanggung Jawab Satuan Operasional Arafah.

Dia berharap, tanda khusus yang dikenakan petugas akan memudahkan jamaah untuk mencari bantuan. Selain itu, petugas yang tidak berhaji juga tetap akan mengenakan pakaian tugas harian seperti yang selama ini dikenakan sehari-hari selama di Tanah Suci.

Pakaian resmi petugas haji Indonesia adalah celana hitam dengan kemeja atasan berwarna putih dengan logo bendera merah putih di lengan kanan dan nama petugas di dada kiri. Petugas juga dibekali sebuah jaket dan rompi hitam berbendera Indonesia di bagian dada dan tulisan “Petugas Haji Indonesia 2015” di bagian punggung.

Ke depan, kata Nurul, petugas disarankan menggunakan ihram khusus dengan tulisan petugas haji sebagai pembeda dengan ihram jamaah reguler. “Tapi, tahun ini belum. Mudah-mudahan wacana ini bisa dilakukan tahun depan,” kata Nurul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement