Senin 21 Sep 2015 14:04 WIB

Kekhusyukan Ibadah Haji Dulu dan Sekarang Versi Ustaz Bachtiar Nasir

Rep: c 16/ Red: Indah Wulandari
Ketua Spirit of Aqsha (SOA), Ustaz Bachtiar Nasir.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Spirit of Aqsha (SOA), Ustaz Bachtiar Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendiri Ar-Rahman Quranic Learning Islamic Center Ustaz Bachtiar Nasir  merasakan tantangan berhaji masa lalu berbeda dengan tantangan saat sekarang ini.

Dulu, kenangnya, tingkat kesulitan dan hambatan berhaji lebih besar. Selain itu, risiko yang dihadapi juga sangat tinggi karena fasilitas yang masih terbatas. Sehingga, perjuangan untuk memenuhi panggilan Allah SWT ini begitu sangat dimaknai dan kedekatan dengan-Nya juga sangat bisa dirasakan.

Sekarang ini, lanjut ustaz Bachtiar, fasilitas yang tersedia lebih lengkap seperti obat-obatan, sanitasi yang baik dilingkungan haji, ruang publik yang sudah nyaman, serta masjid yang sudah penuh dengan AC. Menurutnya, hal tersebut jelas berbeda tantangannya dengan yang dulu.

Ustaz Bachtiar menilai, semua itu bisa jadi penambah atau bahkan jadi perusak ibadah. Bisa jadi kemudahan yang ada sekarang bisa membuat lalai orang yang berhaji.

"Orang berhaji jadi lebih manja, tidak merasakan suasana sulit sehingga kurang kedekatannya dengan Allah SWT," ujar Ustaz Bachtiar, Senin (21/9).

Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia ini kerap melihat, saat ini banyak jamaah yang terlalu sibuk dengan fasilitas di dalam pesawat. Padahal, perjalanan menuju Baitullah selayaknya diisi dengan berzikir. Hal ini tentunya bisa melalaikan mereka dari tujuan beribadah sendiri.

Begitu pula belanja, Ustaz Bachtiar berkisah dulu pusat perbelanjaan masih bersifat tradisional. Namun, sekarang pusat perbelanjaan sudah dipenuhi barang bermerek. Tak sedikit pula mereka lebih fokus kepada aktivitas berbelanja.

"Hal ini bisa saja menghilangkan nilai-nilai keislaman dan digantikan dengan tradisi westernisasi. Wallahu'alam."

Maka, kata Ustaz Bachtiar, perlu dipahami bahwa berhaji itu pada dasarnya menapaktilasi jejak-jejak yang penuh dengan simbolis syiar-syiar Allah SWT. Ketika ilmu dan pengalaman mulai bertambah, ujarnya, maka perolehan sensasi berhaji juga semakin besar rasanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement