Selasa 22 Sep 2015 01:43 WIB

Jamaah Korban Crane Wukuf di RS Arafah

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indira Rezkisari
Puluhan ribu jamaah haji dari berbagai negara memadati Pelataran Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Jumat (18/9). Menjelang wukuf, kondisi masjid terbesar di dunia ini semakin dipadati jamaah haji yang ingin beribadah di sana.
Foto: Republika/EH Ismail
Puluhan ribu jamaah haji dari berbagai negara memadati Pelataran Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Jumat (18/9). Menjelang wukuf, kondisi masjid terbesar di dunia ini semakin dipadati jamaah haji yang ingin beribadah di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian jamaah haji yang menjadi korban mobile crane atau derek masih menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi. Kementerian Kesehatan memindahkan mereka ke Rumah Sakit Arafah agar dapat menjalani prosesi puncak ibadah haji, yaitu di Padang Arafah, pada Rabu (23/9).

Pantauan Republika.co.id di RS Al Noor pada Senin (21/9) sore waktu setempat, jamaah yang masih menjalani perawatan, termasuk tiga orang asal Indonesia, dikumpulkan di ruang pemberangkatan pasien. Sebagian besar dari mereka masih menggunakan kursi roda karena mengalami luka pada bagian kaki.

Namun, wajah mereka tidak tampak pucat. Mereka dijajarkan di lorong ruang pemberangkatan pasien mulai pukul 16.30 waktu Arab Saudi (WAS). Berselang 30 menit, sebuah bus berhenti di samping kiri ruangan tersebut. Lalu, satu per satu pasien dibawa masuk ke dalam bus.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Thafsin Alfarizi mengatakan Raja Salman memerintahkan korban mobile crane agar didahulukan berada di RS Arafah. "Mereka akan wukuf dari Arafah," kata dia, di RS Al Noor, Senin.

Tiga pasien asal Indonesia yang masih menjalani perawatan di RS Al Noor, yaitu Murodi Yahya (55 tahun) asal Magetan, Jawa Timur yang mengalami luka patah tulang di bagian kaki kanan. Zulfitri Zaini binti Zaini (57) asal Solok, Sumatra Barat, yang juga mengalami luka patah tulang sehingga harus menjalani amputasi di bagian kaki. Terakhir, Subandi bin Ahmad Sarbini (50) asal Makassar yang mengalami benturan di kepala.

Thafsin mengatakan, pemindahan ke RS Arafah tidak hanya untuk jamaah haji yang dirawat di RS Al Noor. Jamaah haji Indonesia yang menjadi korban derek dan masih menjalani perawatan di rumah sakit di Makkah juga dipindahkan Senin sore.

Total, Thafsin menyebutkan, ada sembilan jamaah haji yang menjadi korban derek dan menjalani perawatan di rumah sakit lokal. Dia memerinci, tiga jamaah dirawat di RS Al Noor, dua jamaah dirawat di RS Zaheer, seorang jamaah dirawat di RS King Abdullah, dan tiga orang menjalnai perawatan di RS King Faisal Syisyah.

"Sebagaimana lazimnya, jamaah haji harus berada di Arafah pada 23 September 2015," kata Thafsin.

Thafsin mengatakan proses ibadah haji sembilan jamaah itu akan menjadi tanggung jawab RS Arafah, termasuk pengurusan persiapan berihram. Mereka akan berada di RS Arafah sampai prosesi wukuf selesai pada Rabu (23/9) sore.

"Ini berbeda dengan safari wukuf yang hanya sebentar di Arafah. Kalau ini agak lama," ujar dia.

Setelah selesai, Thafsin menyatakan, mereka akan dikembalikan ke Al Noor. Atau, jika kondisinya sudah membaik maka jamaah dapat dibawa ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement