Selasa 22 Sep 2015 08:05 WIB

M Aksa Mahmud: Membaca Tanda dari Allah

M Aksa Mahmud bersama dua imam dari Madinah, Arab Saudi.
Foto: Irwan Kelana/Republika
M Aksa Mahmud bersama dua imam dari Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan Chairman Bosowa Group H M Aksa Mahmud selalu mengagendakan setiap tahun berhaji dan atau umrah. Baginya, berhaji atau berumrah merupakan jalan untuk menemukan jawaban atas hal-hal yang sedang atau akan diperjuangkannya.

 

“Kalau saya mempunyai suatu niat atau rencana bisnis, saya shalat dan berdoa di Masjidil Haram, di tempat yang mustajab, seperti Multazam, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad,” kata kata pengusaha yang masuk daftar 40 Orang Terkaya Indonesia itu.

 

Lelaki yang istiqamah menegakkan shalat Tahajud sejak duduk di bangku SMP itu  menambahkan, kalau Allah meridhai usahanya  tersebut, maka ia seperti melihat ada lelaki berpakaian putih yang juga shalat dan berdoa di depannya.

 

“Itu saya maknai bahwa Allah redha usaha tersebut, dan pengalaman membuktikan, usaha tersebut maju dan lancar,” papar pengusaha yang memiliki 10 divisi bisnis dan membawahkan lebih 40 perusahaan itu.

Sebaliknya, kata Aksa yang sering memanjangkan sujud terakhir pada shalat Tahajudnya, kalau tidak muncul lelaki berpakaian putih tersebut, maka itu pertanda bahwa Allah tidak mengizinkan usaha tersebut.

“Biasanya usaha tersebut atau barang tersebut sulit didapat atau diraih. Pendek kata, usaha tersebut tidak sukses,” tutur Aksa Mahmud yang juga Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng Jakarta Pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement