REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah calon haji dari seluruh dunia akan melakukan prosesi puncak haji di Padang Arafah pada Rabu (23/9).
Jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai bergerak ke Arafah pada Selasa (22/9) pagi.
Kepala Satuan Operasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Letnan Kolonel Caj Abu Haris mengatakan, tenda-tenda yang disiapkan oleh Muassasah Asia Tenggara sudah siap menampung jamaah haji asal Indonesia selama di Arafah.
"Kami sudah melihat Arafah. Insya Allah, sudah siap menerima jamaah calon haji kita," kata dia, Selasa pagi.
Dia mengatakan seluruh fasilitas untuk jamaah haji Indonesia sudah siap. Karpet sudah dipasang, air di kamar mandi sudah mengalir, seluruh water cooler sudah berfungsi. Tenda-tenda juga sudah diberikan keterangan nomor kloter.
"Mudah-mudahan ini cerminan kesiapan makrab sambut jamaah calon haji kita," ujar dia.
Abu berharap, cuaca di Arafah akan bersahabat sehingga prosesi wukuf dapat berjalan lancar. PPIH Arab Saudi sudah menerima informasi prakiraan cuaca dari otoritas di Arab Saudi. "Insya Allah, clear sampai dua hari ke depan," kata dia.
Dia berharap, prakiraan ini benar sehingga tidak ada halangan melakukan prosesi wukuf. Kendati demikian, PPIH Arab Saudi dan jamaah harus tetap melakukan langkah antisipasi kalau terjadi hujan deras.
Sebagai langkah antisipasi, Abu menyatakan, jamaah sudah diimbau membawa tikar plastik. Ketika ada hujan, tikar plastik itu dapat mengatasi persoalan tempat tidur jamaah. "Jamaah tidak tidur di tempat basah," kata dia.
Untuk antisipasi cuaca panas, Abu menambahkan, jamaah diminta menyiapkan penyemprot air yang sudah dibagikan di embarkasi. Jika suhu di Arafah sangat tinggi atau ekstrem maka penyemprot air itu dapat digunakan untuk mendinginkan.
"Termasuk keberadaan water cooler yang sudah siap mudah-mudahan akan ikut serta memberikan dukungan menjadikan situasi sejuk tenang dan khusyuk dalam beribadah di Arafah ini," ujar Abu.