REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Penguasa Arab Saudi Raja Salman menginstruksikan agar pengobatan pada pasien Middle East Respiratory Syndrome (MERS) terus diintensifkan selama musim haji.
Ketua Komite Persiapan Haji Emad Al-Jahdali menegaskan perintah tersebut dengan aturan bahwa penderita MERS non Arab Saudi tidak diizinkan meninggalkan kawasan Arab Saudi.
“Ini berlaku hingga jamaah haji tersebut diputuskan sepenuhnya pulih dari infeksi,” ujarnya dilansir dari Arabnews, Selasa (22/9).
Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi menegaskan bahwa kementerian telah mengalokasikan ruang isolasi untuk pasien yang terinfeksi. Ruangan ini berada di arah timur Padang Arafah. Kamar isolasi dilengkapi dengan peralatan medis paling canggih peralatan dan perawatan kesehatan dilakukan oleh tim dokter spesialis untuk menangani kasus-kasus MERS.
"Kementerian mengambil dua cara, yakni menyingkirkan unta selama musim haji dan mengintensifkan pengawasan," ujar Al-Jahdali.
Dia menjelaskan, sesuai perintah Raja Salman, setiap pasien yang terkena MERS akan segera ditangani secara serius. Ada 52 perawatan intensif pada ruang-ruang isolasi tersebt, setelah mendapatkan pengobatan, pasien yang terinfeksi MERS akan dipindahkan ke Kompleks Medis Raja Abdullah, Jeddah.