REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Insiden desak-desakan hingga membuat ratusan jamaah terinjak-injak terjadi di Jalan 204, Mina. Jalan tersebut bukan jalur yang biasa dilintasi jamaah Indonesia ke jamarat.
"Jalan 204 tidak biasa digunakan oleh jamaah Indonesia, apalagi mereka yang tinggal di Mina Jadid," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat, seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Ratna Puspita, langsung dari Makkah, Kamis (24/9).
Arsyad menerangkan jamaah haji Indonesia menempati 52 maktab. Sebagian besar terletak di tenda-tenda yang terletak di Harotul Lisan. "Hanya tujuh maktab yang ada di Mina Jadid," kata dia.
Menurut Arsyad, jamaah haji Indonesia biasanya melintasi Jalan King Fahd yang merupakan akses utama ke Jamarat. Jalan 204 berada di sisi kiri Jalan King Fahd. "Sebelah kiri kedua dari Jalan King Fahd," ujar dia.
Arsyad menambahkan sebagian besar korban berasal dari Afrika seperti Mesir. Seorang jamaah haji Indonesia juga turut menjadi korban dalam kejadian ini. "Kami masih mendalami dan mengidentifikasi korban," kata dia.
Insiden terjadi di Jalan 204, Mina, Kamis pukul 07.30 waktu Arab Saudi (WAS). Kala itu, jamaah yang sedang berjalan kaki ke jamarat untuk melontar jumrah.
Namun, tiba-tiba, ada rombongan jamaah yang berhenti sehingga menyebabkan rombongan di belakangnya mendorong ke depan. "Akibatnya, banyak perempuan dan orang tua yang terjatuh," ujar Arsyad.
Kejadian itu menyebabkan 310 orang meninggal dan 450 luka-luka. Seluruh korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Mina Al Jasir (sebelumnya tertulis RS Mina Al Wadi.