REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Tragedi kembali terjadi di Tanah Suci. Kali ini ratusan jamaah haji wafat setelah terinjak-injak di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9). Peristiwa terjadi pada pukul 7.30 waktu Arab Saudi, saat jamaah akan melakukan lontar jumrah Arafah.
Ketua Rombongan (Karom) Mugi Suryojaya, dari kloter 48 menjelaskan saat itu jamaah yang mau masuk bertemu dengan jamaah yang akan keluar di Jalan 204, sehingga terjadi penumpukan. "Jamaah haji terhimpit, kepanasan dan akhirnya korban berjatuhan," ujarnya.
Sejumlah Warga Negara Indonesia dilaporkan ikut menjadi korban dalam insiden itu. Kementerian Agama menyatakan Warga Negara Indonesia yang menjadi korban tidak ikut dengan rombongan dan diduga atas keinginannya sendiri. Hal itu dikarenakan saat kejadian adalah waktu jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melakukan aktivitas melempar jumrah.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia mencapai 717 jamaah, dengan korban luka 863 jamaah. Kebanyakan jamaah berasal dari Arab dan Afrika. Salah satu jamaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur, Bapak Niro, dipastikan menjadi korban meninggal dalam insiden ini.
Meski begitu, aktivitas pelemparan jumrah tetap berjalan. Berdasarkan pantauan wartawan Republika, EH Ismail, di jamarat, aktivitas pelemparan jumrah tidak terganggu dengan adanya insiden ini dan tetap berlangsung normal. Namun, puluhan petugas keamanan tetap berjaga dan menutup lokasi insiden.
Video Kiriman Wartawan Republika EH Ismail dari Mina, Arab Saudi