Jumat 25 Sep 2015 02:50 WIB

Jamaah Disarankan Lontar Jumrah Sesuai Jadwal

Jamaah berjalan di sekitar Mina, Kamis (24/9). Mereka hendak menjalankan salah satu ibadah haji yakni melempar jumrah.
Foto: Reuters
Jamaah berjalan di sekitar Mina, Kamis (24/9). Mereka hendak menjalankan salah satu ibadah haji yakni melempar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Jamaah haji Indonesia yang kini sedang berada di Mina hendaknya melontar jumrah pada jadwal yang sudah disampaikan petugas. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyampaikan jadwal melontar jumrah kepada ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, yakni pada sore hari selepas Ashar hingga menjelang Maghrib.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, korban insiden jamaah berdesak-desakan di Jalan Arab 204 terjadi di luar jadwal melontar jumrah jamaah haji Tanah Air. Insiden maut yang menewaskan ratusan jamaah itu juga berada di luar jalur yang seharusnya dilalui jamaah haji Indonesia ke lokasi melempar jumrah (jamarat).

"Saya selaku Amirul Haj mengimbau jamaah menaati jadwal (melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah Subuh atau sore mendekati Maghrib," kata Menag di Mina, Kamis (24/9) malam berdasarkan laporan wartawan Republika, EH Ismail.

Selain bertujuan untuk pengaturan arus, waktu-waktu melempar jumrah yang disediakan juga sudah mempertimbangkan aspek suhu panas udara di Mina. Dengan demikian, jamaah terhindar dari desak-desakan dan ketidaknyamanan di jamarat.

Adanya insiden maut di jalur jamaah haji Mesir dan negara-negara Afrika lainnya, kata Menag, hendaknya memberikan pelajaran agar jamaah tidak tergesa-gesa menjalani salah satu ritual wajib haji tersebut. Apalagi, jalur 204 bukanlah jalur resmi jamaah haji Indonesia.

"Jadi mungkin saja mereka tersesat atau terbawa arus kuat ke satu titik, sehingga tidak tahu arah dan masuk ke jalur yang bukan semestinya," ujar Menag. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement