REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) menyatakan sebanyak 17 jamaah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Persis yang tergabung dalam Kloter 61 masih hilang kontak akibat tragedi Mina di Arab Saudi.
"Sampai sekarang masih ada 46 jamaah dari KBHI kami yang lost contact. Itu berdasarkan laporan pembimbing utama kami di Kloter 61," kata Sekretaris Umum PP Persis H Irfan Safrudin di Kota Bandung, Sabtu (26/9).
Ia menuturkan, ke-46 jamaah tersebut hilang kontak diduga karena saat tragedi berlangsung mereka berpencar dan tidak hapal jalan kembali atau terluka dan saat ini berada di rumah sakit. "Dan mungkin juga jamaah yang hilang kontak itu mereka yang usianya sudah tua. Mereka mungkin tidak hapal jalan juga," katanya.
Pihaknya melalui pembimbing utama jamaah haji hingga saat ini terus berupaya mencari 46 jamaah dari KBHI Persis yang hilang kontak agar bisa segera diketemukan. "Kami telah menginstruksikan kepada petugas, pembimbing utama dan para pembimbing untuk membantu dalam menginventarisasi dan mengidentifikasi korban musibah Mina dari jamaah KBIH Persis Kloter 61," katanya.
Selain itu, pihaknya menyatakan sebanyak 17 jamaah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Persis yang tergabung dalam Kloter 61 diduga meninggal dunia akibat meninggal akibat tragedi Mina di Arab Saudi.
"Dari informasi yang disampaikan oleh pembimbing utama kami di sana (Arab Saudi) Ustad Acep Saefudin, berdasarkan kesaksian jamaah yang melihat langsung dan selamat dari musibah, ada 17 jamaah KBIH Persis yang diperkirakan meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, ke-17 jamaah Kloter 61 yang diduga meninggal dunia akibat tragedi Mina tersebut berasal dari rombongan empat, delapan dan sembilan. Dia menuturkan jumlah jamaah KBIH Persis yang berada di Kloter 61 adalah mencapai 370 orang. "Total jumlah Kloter 61 itu sekitar 450 orang, nah 370 orang merupakan dari KBIH kami," katanya.
Menurut dia, informasi yang didapatkan oleh pembimbing utama PP Persis di Kloter 61 tersebut dapat membantu Kementerian Agama dan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan identifikasi terhadap 17 jamaahnya yang diduga meninggal dunia.
"Kami yakin pemerintah lewat Kementerian Agamanya telah bekerja keras ditengah kondisi yang cukup crowded di sana (Arab Saudi). Dan untuk membantu keluarga jamaah di sini. Kami telah membuka call center di nomor 022 4220704 ext 12. Semua telepon dari para keluarga jamaah akan kami layani selama 24 jam," katanya.A