Sabtu 26 Sep 2015 17:27 WIB

Pemerintah Sangat Terpukul dengan Tragedi Mina

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pemerintah Indonesia menyatakan sangat terpukul dengan peristiwa Mina yang menimbulkan ratusan korban jiwa dan cidera termasuk jamaah dari Indonesia.

"Kami sebagai pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa ini, tapi tidak ingin menyalahkan siapa-siapa," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu.

Ia mengatakan peristiwa Mina itu akan menjadi pelajaran dan bahan evaluasi pemerintah cq Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun ini untuk memberi usulan kepada Pemerintah Arab Saudi agar peristiwa yang merengut ratusan korban dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, tidak terulang pada musim haji tahun depan.

"Secara resmi kami akan menyampaikan (surat) ke Pemerintah Arab Saudi tentang penyelesaian persoalan seperti ini," katanya.

Selain itu, ia menyatakan agar dalam keadaan duka akibat peristiwa Mina tidak larut dalam keluh kesah dan penyesalan namun menarik pelajaran dari kejadian tersebut.

"Ini pelajaran yang sangat mahal, sehingga ke depan harus diambil pelajaran dan hikmahnya," ujar Lukman.

Apalagi, lanjut dia, tahun depan Indonesia tidak hanya mendapatkan kuota jamaah normal sekitar 200 ribu orang, tapi mendapat tambahan kuota jamaah sebesar 20 ribu orang.

"Ini sesuatu yang tidak sederhana. Kami tentu bergembira dengan penambahan ini, karena makin banyak saudara kita yang belum berhaji untuk bisa berkesempatan haji. Tapi di sisi lain, ini tantangan tersendiri, mengatur jumlah jamaah yang sangat banyak, bahkan terbesar di dunia, agar jamaah kita menunaikan ibadah dengan tertib dan lancar," kata Lukman.

Pada peristiwa di Jalan Arab 204, Mina, tersebut ratusan jamaah yang akan menunaikan jamrah Aqobah pada Kamis pagi (24/9) terinjak-injak akibat berdesak-desakan dari arus yang berlawanan sehingga ratusan jamaah meninggal dan cidera.

Dalam peristiwa itu data sementara mencatat tiga jamaah dari Indonesia meninggal dunia dan enam masih di rumah sakit di Arab Saudi serta 225 jamaah belum diketahui nasibnya.

Jamaah terbanyak yang belum kembali ke tenda mereka di Mina adalah jamaah dari Kloter 61 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61).

Menag pun pada Jumat (25l9) malam menjelang dini hari bertemu dengan sejumlah jamaah dari JKS 61 (Jawa Barat) yang selamat dalam peristiwa tersebut.

Ia berjanji PPIH akan terus melakukan penelusuran di rumah sakit dan pemulasaran mayat untuk memastikan keberadaan dan kondisi para korban. "Selaku Amirul Hajj yang bertanggung jawab seluruh rangkaian ibadah haji, tentu saya mohon maaf sebesar-besarnya," ujar Lukman.

Ia juga menilai mereka yang wafat dalam peristiwa tersebut meninggal dalam keadaan baik, karena sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. "Menurut saya itu lebih dari syahid. Kita ikhlaskan, mereka berpulang dalam kondisi yang baik," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement