REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Sekitar 60 persen jamaah haji Indonesia akan mengambil nafar awal dengan melakukan lempar jumrah terakhir pada Sabtu (26/9). Gelombang pelemparan jumrah ketiga sudah terlihat sejak Sabtu dini hari saat sebagian jamaah meyakini sudah menyelesaikan mabit di Mina pada hari ke-11 dan ke-12 Dzulhijjah.
Petugas posko di Mina, Suviyanto mengatakan, dari data sementara sampai Jumat (25/9) malam, laporan yang diterima petugas posko menunjukkan keinginan jamaah untuk menyelesaikan kegiatan lempar jumrah lebih cepat.
“Untuk angkanya kita nggak bisa pastikan ada berapa jumlahnya (yang nafar awal), tapi kira-kira 60 persen,” kata Suviyanto kepada wartawan Republika, EH Ismail.
Dia melanjutkan, jamaah yang mengambil nafar awal sudah tidak boleh berada di Mina pada Sabtu usai Maghrib. Dengan demikian, jamaah hanya melempar jumrah aqabah pada Kamis (24/9) atau 10 Dzulhijjah, kemudian melempar tiga jumrah (ula, wustha, aqabah) pada Jumat dan Sabtu (11 dan 12 Dzulhijjah).
Jamaah yang sudah selesai melempar tiga jumrah pada Sabtu, kata Suviyanto, akan langsung membawa barang-barang bawaan mereka saat meninggalkan maktab. Dari jamarat, jamaah tidak kembali ke maktab dan melanjutkan perjalanan ke pemondokan mereka di Makkah.
“Tantangan selanjutnya adalah berjalan membawa barang-barang mereka sendiri ke pemondokan karena tidak ada bus yang boleh masuk ke lokasi jamarat,” ujar Suviyanto. Adapun jamaah yang mengambil nafar tsani masih akan mabit di Mina pada Sabtu malam. Mereka akan melempar tiga jumrah pada Ahad (27/9) sebelum kembali ke pemondokan.