REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci
MAKKAH -- Pada sore hari, Sarif memutuskan mencari jalan pulang ke maktab. Dengan beberapa kali tersesat dan hampir pingsan, Sarif ditolong tiga pemuda Arab sehingga berhasil kembali ke maktabnya. Sampai saat ini, Sarif masih tak ingin mengganti kain ihram yang dikenakannya.
Maemunah dan Imas tidak termasuk dalam daftar resmi jamaah haji Indonesia yang menjadi korban insiden maut di Mina. Nasib mereka sama dengan 11 jamaah kloter JKS 61 yang dilaporkan telah wafat berdasarkan kesaksian pandangan mata rekan-rekan satu rombongannya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, saat ini petugas PPIH Arab Saudi masih terus bekerja melakukan identifikasi korban dari jamaah haji Indonesia.
Menurut Amirul Haj, pemerintah tidak bisa cepat-cepat mempublikasikan informasi mengenai korban sebelum terkumpul lengkap data-data medisnya. Data-data inilah yang bisa memastikan jamaah tersebut termasuk ke dalam korban wafat insiden maut Mina atau tidak.
Berdasarkan ilmu kesehatan, kata Menag, ada regulasi atau ketentuan bagaimana mempublikasikan seseorang yang dinyatakan wafat. Apalagi, wafatnya orang tersebut karena peristiwa yang tidak lazim atau yang luar biasa terkait musibah.
Ditambah faktor peristiwa terjadi di negara lain, ada pula ketentuan yang berazaskan kehati-hatian. Seseorang bisa dinyatakan wafat kalau pihak yang menyatakan itu benar-benar meyakini dan bisa dipertanggungjawabkan secara medis.
“Kalaupun ada yang bersaksi keluarga sendiri atau istrinya atau anaknya atau suaminya si fulan telah wafat, di pangkuan saya atau di pelukan saya, jika yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan tanda-tanda wafatnya seseorang, secara regulasi kesaksian seperti itu masih belum bisa digunakan untuk menyatakan seseorang telah wafat,” kata Menag.
Sarif tak peduli apa keterangan yang disampaikan Menag. Dia hanya meminta kepastian di mana keberadaan istrinya kini. Kalaupun memang benar telah wafat, Sarif mencoba menerimanya dengan ikhlas.
“Saya hanya ingin tahu di mana istri saya sekarang. Masih ada gelang identitas haji di tangannya, kenapa sulit sekali menemukan istri saya?” ujar Sarif.