REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Media Saudi mengkritik media Inggris terkait pemberitaan tragedi Mina. Media Inggris dinilai salah dalam memberitakan penyebab insiden Mina dan cenderung pro-Iran.
Arab News mengungkit, cerita yang diungkap oleh kepala koresponden luar negeri the Telegraph. Dalam ceritanya, ia menyebut insiden disebabkan oleh penutupan dua jalur masuk karena ada rombongan VIP dekat Istana Kerajaan.
Namun pada realitasnya, tulis Arab News, tragedi tersebut jauh dari istana. "Dari pada menerima begitu saja informasi liar, ia seharusnya mengonfirmasi terlebih dahulu dengan orang yang di lapangan tentang lokasi jalan nomor 204 dan Istana Kerajaan," ujar Jamil Radwan, jurnalis Mesir yang meliput haji.
Dia menambahkan, wilayah itu terpisah. Lagi pula, sama sekali tidak ada pengamanan untuk tamu VIP di daerah itu.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Mohammed bin Nawaf, mengatakan pernyataan bahwa penumpukan terjadi karena ada tamu penting VIP benar-benar palsu.
"Ini adalah kebohongan berbahaya yang tidak memiliki dasar dalam kebenaran. Kendaraan dari pejabat Saudi tidak melakukan perjalanan melalui daerah ini," katanya. Dia menambahkan, rumor tersebut berasal dari saluran yang dikendalikan negara Iran, Press TV dan media Lebanon Adiyar.
Analis keamanan Saudi, Nawaf Obaid, mengatakan ini adalah kasus klasik jurnalisme amatir oleh media Inggris. "(Mereka) telah menciptakan suatu realitas fiksi,’’ ujarnya.
Pangeran Mohammed mengatakan bahwa Raja Salman telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab bencana dan hasilnya segera diketahui dan diumumkan.