Ahad 27 Sep 2015 20:12 WIB

Data Perkembangan Jamaah Indonesia yang Hilang

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan jamaah yang menjalani proses lempar jumrah di Mina.
Foto: Reuters
Ribuan jamaah yang menjalani proses lempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan tim terus bekerja mencari informasi terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemondokan dengan mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di tempat pemulasaraan Al Mu’ashim, Makkah. Tim juga menyisir rumah sakit Arab Saudi.

Berikut ini perkembangan data jamaah yang hilang:

1.    Kloter BTH 14 Embarkasi Batam sebanyak delapan orang. Jumlah ini berkurang dua orang dari data sebelumnya. Namun, ada tiga nama baru dari Kloter BTH 14 yang menjadi korban jiwa. Dengan demikian, tiga jamaah Kloter BTH 14 sudah dinyatakan wafat dan tiga orang masih menjalani perawatan.

2.    Kloter SUB 48 Embarkasi Surabaya sebanyak 17 orang. Jumlah ini masih sama dari data sebelumnya. Namun, korban jiwa dari Kloter SUB 48 bertambah dua orang. Dengan demikian, tujuh jamaah dari Kloter SUB 48 meninggal.

3.    Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi sebanyak 48 orang. Jumlah ini berkurang sembilan orang dari data sebelumnya. Namun, ada sembilan nama baru dari JKS 61 dalam daftar korban jiwa. Dengan demikian, 15 jamaah dari Kloter JKS 61 menjadi korban wafat. Selain itu, dua orang masih dirawat di rumah sakit.

4.    Kloter UPG 10 Embarkasi Makassar sebanyak tujuh orang. Jumlah ini berkurang seorang dari data sebelumnya. Namun, satu orang jamaah dari Kloter UPG 10 dinyatakan meninggal. Dengan demikian, dua jamaah asal Kloter UPG 10 menjadi korban peristiwa Mina.

5.    Kloter SOC 62 Embarkasi Solo sebanyak 7 orang atau masih sama dengan data sebelumnya. Seorang jamaah dari Kloter SOC 62 sudah dinyatakan meninggal.

6.    Kloter SUB 32 Embarkasi Surabaya sebanyak tiga orang. Sebelumnya, tidak ada laporan jamaah SUB 32 yang belum kembali ke pemondokannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement