REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sepengal kisah di balik tragedi Mina, Kamis (24/9). Di mana pada saat itu, tangisan dan air mata serta teriakan minta tolong bagaikan angin lalu. Tak terdengar juga tak bersambut.
Di hari naas itu, di mana Mina penuh dengan jutaan jamaah haji yang berdesak-desakan di Jalan nomor 204, Alamzeb Khan (48) dan istrinya yang tengah demam tinggi berada di antara desakan ribuan manusia itu.
Dalam desak-desakan antar jamaah, ini tampak seperti hari kiamat. Di mana semua orang hanya berfokus pada diri masing-masing. Khan dan istrinya pun tidak dapat keluar dari desakan dan himpitan padatnya jamaah, istrinya yang sedang demam tinggi panik dan terjatuh dari kursi roda.
Segera Khan berusaha meraih istrinya bangun, Khan sangat khawatir melihat banyak jamaah yang mulai berjatuhan. Terutama jamaah perempuan, jamaah yang sudah tua, dan yang sakit. Khan hampir putus asa untuk menarik dan membangunkan istrinya yang sudah terjatuh dan terhimpit di antara banyaknya jamaah.
Di tengah rasa putus asa dan katakutan yang besar, Khan tidak ingin melepaskan tangan istrinya, bahkan Khan merasa tangannya seakan hampir patah. Hingga akhirnya Khan berhasil menarik istrinya bangun dan membawanya segera menepi.
"Saya sangat ketakutan saat itu, segera setelah berhasil menariknya bangun, saya membawanya ke pinggiran lalu kami mulai menaiki pagar baja untuk keluar dari himpitan itu," ujar Khan.
Yang Khan lihat adalah lautan manusia dan yang terbayang adalah hari kiamat. Hari di mana manusia hanya memikirkan amal ibadahnya. Manusia saat itu ada dihadapannya pun tidak ada yang saling membantu.
Mereka yang terlanjur jatuh, hanya dapat menjerit kesakitan karena terinjak-injak dan tak sempat bangun. "Tidak ada yang saling membantu, semua orang sibuk menyelamatkan diri masing-masing," ujar Khan.
Menurutnya, kejadian ini terjadi ketika kelompok jamaah Iran dan Afrika menabrak satu sama lain. Selepas peristiwa tersebut, Khan dan istrinya segera mendapatkan penanganan medis dan selama dua hari tanpa kontak dengan pihak keluarga.
"Dua hari kami tidak ada kontak, kami pikir mereka telah meninggal," ujar salah satu kerabat Khan, dilansir dari onislam, Rabu (30/9).