Rabu 30 Sep 2015 07:17 WIB
Insiden Mina

Korban Insiden Mina asal Indonesia Bertambah Jadi 57 Orang

Rep: Ratna Puspita/ Red: Esthi Maharani
Ratusan ambulans membawa korban insiden Mina.
Foto: Dawn.com
Ratusan ambulans membawa korban insiden Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Korban tragedi Mina asal Indonesia bertambah 11 orang. Dengan demikian, warga negara Indonesia yang wafat karena peristiwa tersebut mencapai 57 orang, terdiri dari 53 jamaah haji dan empat pekerja di Arab Saudi.

Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muhammad Noer Alya Fitra mengatakan penambahan berdasarkan identifikasi hingga Rabu (30/7) pukul 02.00 waktu Arab Saudi. "Jumlah yang wafat pada data sebelumnya 46 orang, terdiri dari 42 jamaah haji dan empat mukimin, bertambah menjadi 57 orang," kata dia, Rabu (30/9).

Dari jumlah itu, korban jiwa terbanyak berasal dari Kelompok terbang (Kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu delapan orang. Tiga orang lainnya, yaitu dua jamaah asal Pontianak yang tergabung dalam Kloter BTH 14 Embarkasi Batam dan seorang dari Kloter UPG 10 Embarkasi Makassar. Jamaah dari tiga kloter itu memang melintasi Jalan 204 menuju Jamarat pada hari kejadian.

Nafit, sapaan Noer Alya Fitra, menyebutkan 11 korban yang teridentifikasi hingga Rabu dini hari. Delapan korban dari Kloter JKS 61, yaitu Lilis Suryani Misbah Ijudin, Otong Bastaman Sutisnamiharja, Nana Hendiana Idi, Maemunah Dasa Sasmita, Atang Gumawang Dede Herlan, Karmah Padma Kertaraja, Tuti Kuswarti Daman, dan Iis Masriah Kastoni Mardo.

Dua korban asal Kloter BTH 14, yaitu Ida Murtika Porie dan Suryati Sahran Ribu. Terakhir, seorang korban dari Kloter UPG 10 adalah Nur Alam Ilyas.

Menurut Nafit, penambahan jumlah jamaah wafat seiring dengan pengurangan jumlah jamaah yang belum kembali ke pemondokannya. Dia menuturkan, jumlah jamaah yang belum kembali ke pemondokannya berkurang 11 orang. "Dari 89 menjadi 78 orang," ujar dia.

Nafit menyebutkan, puluhan jamaah yang belum kembali ke pemondokan itu berasal dari 11 kloter. Kloter JKS 61 masih menjadi kloter dengan jumlah jamaah hilang terbanyak, yaitu 39 orang.

Sepuluh kloter lainnya, 12 orang dari Kloter SUB 48 Embarkasi Surabaya, sembilan orang dari Kloter BTH 14, enam orang dari Kloter SOC 62 Embarkasi Solo, empat orang dari Kloter UPG 10, empat orang dari Kloter SUB 28.

Satu orang dari Kloter BPN 05 Balikpapan, satu orang dari Kloter JKG 33 Embarkasi Jakarta-Pondokgede, dua orang dari Kloter JKS 21, satu orang dari Kloter LOP 09 Embarkasi Lombok, dan satu orang dari Kloter SUB 34.

Nafit menyatakan tim identifikasi terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum kembali ke pemondokan. "Kami akan segera mengabarkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement