REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Seorang jamaah haji asal Kuripan, Lombok Barat, NTB diduga mengalami gejala mirip virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV).
Kepala Kesehatan Pelabuhan Mataram, NTB I Wayan Diantika mengatakan, jamaah haji bernama Kasidah (79 tahun) setibanya di Bandara Internasional Lombok (BIL), Selasa (29/9) mengalami panas tinggi dan radang paru-paru.
“Kita melakukan screening berlapis ke jamaah haji di Jeddah, Pesawat dan di Bandara. Saat di bandara dembarkasi terdapat satu jamaah haji suhu tubuhnya 38,6 derajat," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (30/9).
Ia menuturkan, tim segera membawa Kasidah ke klinik asrama haji untuk dilakukan observasi. Kemudian, tim dokter menilai Kasidah mengalami gejala radang paru dan mengalami panas.
"Diputuskan oleh tim dokter, Kasidah diobservasi di rumah sakit provinsi. Ditindaklanjuti dan observasi apakah itu MERS-Cov. Tapi kondisi jamaah haji itu sudah sakit sejak berangkat haji. Mudah-mudahan bukan MERS-Cov," katanya.
Menurutnya, tim dokter akan memastikan penyakit apa yang dialami oleh Kasidah dalam waktu 14 hari. Jika, sebelum waktu itu diketahui penyakit yang dialami dan aman maka akan segera dipulangkan.
Dirinya menjelaskan hasil observasi hingga saat ini belum bisa dipastikan dan masih menunggu dari dokter ahli. Jika sudah diketahui penyebabnya maka tinggal dirawat. Namun, jika belum diketahui penyebabnya maka sampel akan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa.
Wayan mengimbau kepada jamaah haji yang sehat, jika mengalami panas harus segera memeriksakan kesehatan untuk mengantisipasi penyakit MERS-Cov. "Jangan sampai kecolongan, begitu gejala mirip kami evakuasikan," katanya.