Kamis 01 Oct 2015 16:08 WIB

Dua Kloter Jamaah Debarkasi JKG Pulang dengan Kondisi Sehat

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
  Jamaah haji mendarat di Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.  (Republika/Wihdan)
Jamaah haji mendarat di Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia sudah mulai kembali ke Tanah Air. Untuk debarkasi Jakarta Pondok Gede sudah terdapat dua kloter yang mendarat melalui bandara Halim Perdana Kusuma hingga kemarin, Rabu (30/9).

Kepala Bidang Kesehatan Bandara Soekarno Hatta, Dr. Oenedo Gumarang, MPHH menerangkan kondisi jamaah haji yang tiba dalam kondisi kesehatan yang cukup baik, jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya.

Meskipun demikian data ini belum bisa dijadikan sebagai kesimpulan karena baru dua kloter yang tiba di Indonesia. Dia berharap nantinya akan tetap seperti ini, tidak ada jamaah haji yang harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisi ngedrop sepulang dari Tanah Suci.

"Alhamdulillah kondisi kesehatan jamaah haji dua kloter ini baik, artinya tidak ada yang harus dilarikan ke rumah sakit ketika tiba di bandara. Hal ini karena mereka lebih memperhatikan kesehatan,'' ungkapnya di Debarkasi Pondok Gede, Jakarta, Kamis (1/10).

Menurutnya, jamaah haji tahun ini lebih mudah untuk diarahkan untuk menjaga kesehatan dirinya. Karena dia menceritakan, biasanya jamaah haji yang pulang dalam kondisi tidak fit itu jika yang bersangkutan sendiri tidak mematuhi anjuran dari pihak medis. Semisal kurang minum air putih karena alasan tidak ingin sering-sering ke toilet.

Dia melaporkan terdapat satu jamaah haji kloter satu JKG yang kini tertinggal di Tanah Suci karena harus dirujuk ke rumah sakit.

Kendati alasan perujukan tersebut bukan karena penyakit yang menyerang tiba-tiba melainkan karena sudah kebiasaan jamaah haji yang bersangkutan untuk cuci darah, dan saat ini adalah jadwalnya untuk cuci darah.

Dia menceritakan ada satu jamaah haji yang sempat demam, dan dirujuk ke RSPI Dr. Sulianti Saroso, namun jamaah tersebut  tidak jadi dinyatakan terkena virus tersebut karena kemarin, Rabu (30/9) demamnya sudah turun.

"Kemarin suhunya sudah mencapai 37 derajat, sudah normal. Sehingga itu bukan gejala MERS-COV, itu hanya karena kecapekan biasa. Karena jika memang terkena virus tersebut maka demamnya akan semakin tinggi terus menerus," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement