Kamis 01 Oct 2015 16:21 WIB

Dubes Arab Saudi Nilai Jamaah Haji Indonesia Disiplin

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
  Jamaah calon haji kloter satu asal DKI Jakarta menunggu pendataan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat tiba di gedung serba guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (9/9).       (Republika/Agung Supriyanto)
Jamaah calon haji kloter satu asal DKI Jakarta menunggu pendataan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat tiba di gedung serba guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al Mubarak, menyebut tragedi yang terjadi di Mina tak terlepas akibat sikap kurang disiplin dan teratur para jamaah haji. Kendati demikian, ia menilai jamaah haji asal Indonesia merupakan jamaah yang tertib dan teratur.

"Taruhlah umat Islam di dunia semua seperti Indonesia disiplin, teratur mungkin tidak akan terjadi berdesakkan, ada memang yang tidak tahu tata cara haji sebenarnya," kata Al Mubarak dalam diskusi publik "Tragedi Mina, Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji" di Kantor DPP PKB di Jakarta, Kamis (1/10).  

Al Mubarak mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki perhatian yang baik kepada para calon jamaah haji dengan memberikan pelatihan manasik haji dan lainnya sebelum melaksanakan ibadah di tanah suci. "Kalau seperti ini umat Islam, tentu tidak akan terjadi desak-desakan," tambah dia.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia itupun membantah berita terkait penyebab tragedi haji yang selama ini beredar melalui media asing. Seperti adanya kunjungan tamu VVIP saat jamaah haji menumpuk.

"Adanya putra mahkota yang mengunjungi di lokasi, itu sebenarnya tidak benar. Media asing juga menyampaikan adanya gas beracun, itu semuanya bohong tidak benar," tegas dia.

Kendati demikian, ia mengaku penyelenggaraan ibadah haji bukan merupakan hal yang mudah. Diperlukan penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana untuk memberikan kenyamanan.

Selain itu, semakin meningkatnya jumlah jamaah haji tiap tahunnya juga menyebabkan sejumlah lokasi ibadah haji mulai menumpuk. Oleh karena itu, diperlukan perluasan dan tambahan sarana dan prasarana, termasuk memperluas Masjidil Haram. "Pemerintah Saudi senantiasa memberikan concern untuk memberikan pelayanan tamu-tamu Allah yang datang," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement