REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perang sipil Suriah sudah memasuki tahun kelima. Alih-alih berdamai, konflik justru semakin parah dengan kian banyaknya pihak yang terlibat dalam pertempuran. Terakhir, Rusia menyatakan terlibat dalam pertempuran. Berikut negara-negara terlibat dalam pertempuran beserta faksi yang didukungnya.
Amerika Serikat
Dukungan: Memberikan dukungan kepada kelompok perlawanan moderat Suriah.
Musuh: Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad beserta kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok radikal lainnya.
Bentuk Dukungan : Memberikan suplai senjata, melatih militan dan serangan udara.
Rusia
Dukungan: Memberikan dukungan ke Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Penolakan: Menentang ISIS, dan sejumlah kelompok oposisi lain yang masuk daftar target.
Bentuk Dukungan: Memberikan suplai senjata, melancarkan serangan udara.
Turki
Dukungan: Memberikan dukungan kepala koalisi AS serta kelompok oposisi moderat.
Penolakan: Menentang Presiden Assad dan kelompok Kurdi yang beraliansi dengan PKK, serta ISIS.
Bentuk Dukungan: Memberikan bantuan serangan udara.
Iran
Dukungan: Assad dan Pemerintah Suriah.
Penolakan: Pemberontak ISIS dan kelompok ekstremis Suni.
Bentuk Dukungan: Memberikan bantuan militer dan keuangan.
Arab Saudi
Dukungan: Sejumlah kelompok perlawanan yang menentang Pemerintah Suriah.
Penolakan: Pemerintahan Assad.
Bentuk Dukungan: Mempersenjatai oposisi, membantu serangan udara Koalisi AS.
Qatar
Dukungan: Sejumlah kelompok perlawanan antipemerintah.
Penolakan: Presiden Assad dan pemerintah Suriah.
Bentuk Dukungan: Mempersenjatai dan melatih milisi anti-Assad.
Inggris: Kelompok-kelompok perlawanan moderat.
Penolakan: Pemerintahan Assad, ISIS, dan kelompok ekstremis.
Bentuk dukungan: Melancarkan serangan drone.
Prancis
Dukungan: Kelompok oposisi moderat Suriah.
Penolakan: Pemerintahan Assad, ISIS, dan kelompok radikal lain.
Bentuk Dukungan: Ikut dalam koalisi AS melancarkan serangan udara ke ISIS di Irak dan Suriah.