Jumat 02 Oct 2015 12:04 WIB

Pemerintah Upayakan Jamaah Dapat 10 Liter Zamzam

Rep: EH Ismail/ Red: Indira Rezkisari
Tiga jamaah haji Indonesia asal Sidoharjo, Jatim, memasukan air zamzam ke dalam botol
Foto: antaranews
Tiga jamaah haji Indonesia asal Sidoharjo, Jatim, memasukan air zamzam ke dalam botol

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH --- Pemerintah akan berupaya menambah jatah air zamzam yang bisa didapatkan secara cuma-cuma oleh masing-masing jamaah haji Indonesia. Saat ini, setiap jamaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci mendapatkan lima liter air zamzam di debarkasi kedatangan masing-masing.

“Tahun depan kita ikhtiarkan bisa sampai 10 liter,” kata Menteri Agama yang juga Amirul Haj Lukman Hakim Saifuddin di Bandara King Abdul Azis (KAA) Jeddah sebelum bertolak kembali ke Tanah Air, Kamis (1/10) malam.

Menag melanjutkan, pemerintah sebenarnya sudah bertahun-tahun ingin ada penambahan jatah air zamzam bagi jamaah haji. Selain merupakan buah tangan khas Tanah Suci, air zamzam merupakan air yang mempunyai berbagai keistimewaan di mata sebagian besar jamaah dan keluarga jamaah haji Indonesia. Namun, peraturan penerbangan yang tidak memperkenankan pembawaan zamzam terlalu banyak menyulitkan terwujudnya keinginan pemerintah tersebut.

Saat meninjau lokasi penimbangan dan pemeriksaan barang bawaan jamaah haji di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Menag melihat langsung banyak koper jamaah yang dibongkar paksa guna mengeluarkan air zamzam yang ada di dalamnya. Karena itu, Menag meminta agar jamaah tidak lagi mencoba-coba “menyelundupkan” air zamzam ke dalam tas bawaan mereka. Alasannya, otoritas penerbangan sipil (General Authority of Civil Aviation/GACA) Arab Saudi melarang air zamzam dibawa ke dalam pesawat lantaran berpotensi membahayakan penerbangan.

“Kita imbau jamaah haji agar hal ini benar-benar dipatuhi,” ujar Menag.

Menag yang baru pertama kali melihat langsung proses pembongkaran barang jamaah haji merasa kasihan terhadap pemilik koper tersebut. Kecuali harus menerima kopernya rusak lantaran dibongkar paksa, tata letak barang di dalam koper juga menjadi tak beraturan sebagaimana saat dikemas para jamaah.

“Walaupun tidak ada yang akan hilang kecuali air zamzam, tapi kan jamaah jadi rugi sendiri pada akhirnya.”

Menag menyatakan, pemerintah sudah berulang kali menginformasikan agar jamaah tidak membawa air zamzam di dalam tas mereka. Informasi tersebut sudah disampaikan sejak di Tanah Air dan kembali diingatkan saat jamaah berada di Tanah Suci.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement