REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Kementerian Agama (Kemenag) merencanakan proses penyelenggaraan haji 2016 lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Lantaran tahun depan Indonesia mendapat kuota jamaah lebih besar.
"Terkait dengan hal itu Kemenag berupaya melakukan perencanaan penyelenggaraan haji tahun depan lebih awal dari tahun ini," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/10).
Djamil mengatakan, banyak aspek layanan yang perlu dipersiapkan lebih matang, mulai dari bimbingan manasik, penerbangan, akomodasi transportasi dan pemondokan, serta katering, dan lain-lain yang selama ini menjadi evaluasi pemerintah dalam penyelenggaraan haji.
"Kami akan terus meningkatkan layanan pada setiap musim haji sebagai bagian dari program pembenahan penyelenggaraan haji yang digariskan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin," ujarnya.
Tahun ini, pemerintah berusaha memberikan peningkatan pelayanan, antara lain pemberian katering untuk pertama kalinya di Makkah selama 15 kali kepada setiap jamaah.
Kemudian, kata dia, pada saat wukuf di Arafah pemerintah menyiapkan karpet yang lebih bagus, minuman yang lebih banyak, dan fasilitas pendingin udara yang tahun lalu tidak ada, untuk memberi tambahan kenyamanan bagi jamaah.
"Tahun depan, akan kita tingkatkan lagi fasilitasnya," ujar Djamil.
Untuk itu Kemenag sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi dan Muassasah agar penambahan kuota dapat diikuti dengan perbaikan kualitas layanan.
Pemerintah Arab Saudi telah berkomitmen memberikan tambahan kuota sebesar 20.000 jamaah tahun depan.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penambahan kuota 10.000 orang yang ditawarkan pada tahun ini dan tambahan 10.000 orang lagi setelah Presiden Joko Widodo bertemu Raja Salman.