Selasa 06 Oct 2015 17:22 WIB

Tim PPIH Bersinergi dengan DVI untuk Percepat Identifikasi Korban

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah
Korban Musibah Mina
Foto: Istimewa
Korban Musibah Mina

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejak Ahad (4/10), tim PPIH bersinergi dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes POLRI dalam upaya menemukan jamaah haji Indonesia yang dilaporkan belum kembali. Kedua tim ini menggelar rapat rutin dalam dua hari terakhir guna membahas hasil-hasil temuan di lapangan.

“Semalam kami melakukan pertemuan mengenai hasil temuan tim DVI usai melakukan kunjungannya ke beberapa rumah sakit di Jeddah. Tim DVI menemukan beberapa jamaah sakit yang umumnya  bukan menjadi korban Mina. Mereka adalah  jamaah sakit yang dievakuasi dari beberapa rumah sakit baik di Makkah, Arafah, ataupun di Mina setelah pasca operasional haji,” terang Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat, melalui siaran persnya, Selasa (6/10).

Selain itu, rapat juga membicarakan langkah diplomatik guna melengkapi upaya informal untuk mengakses data hasil identifikasi sidik jari seluruh jamaah haji Indonesia. Arsyad mengakui, selama ini data hasil identifikasi sidik jari sebenarnya sudah diberikan, tetapi secara informal dan dalam jumlah yang terbatas.

Menurut Arsyad, data hasil identifikasi sidik jari jenazah ini akan mempermudah karena mencakup data tentang nama, asal negara, nomor visa  jamaah haji atau nomor kedatangan (WNI Mukimin). Arsyad berharap 25 jamaah haji yang belum ditemukan tidak berada di tempat pemulasaraan Mu’aishim. Namun demikian, sekiranya ada yang di sana, menurutnya, dengan keberadaan data sidik jari tersebut diharapkan akan mempercepat proses identifikasi jamaah haji yang dilaporkan belum kembali.

Terkait korban jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat (11/9) lalu, Arsyad mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia yang menjadi korban berjumlah 54 orang. Dari jumlah  itu, 11 orang teridentifikasi wafat dan terdapat satu orang yang sampai saat ini belum teridentifikasi atas nama Janiro Ganumbang Siregar. Untuk menemukannya tim akan mengambil contoh DNA suami dan anak Janiro di Tanah Air. Sebab,  pengambilan contoh DNA yang dilakukan sebelumnya dari Kakak Janiro, ternyata belum sinkron sehingga oleh pihak Muashim belum bisa dijadikan pembanding.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement