REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kementerian Kesehatan memperketat pengawasan kesehatan rombongan haji Indonesia untuk mengantisipasi adanya virus MERS atau sering disebut "flu unta" setibanya mereka di Tanah Air.
"Kami melakukan pengetatan antisipasi virus MERS, jamaah mulai masuk di Jeddah dengan memantau suhu badannya dan ketika di dalam pesawat terbang 2-3 jam sebelum mendarat juga dilakukan pemeriksaan," kata HM Subuh di sela pengawasan kesehatan haji Kloter 21 Debarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa.
Subuh mengatakan, pihaknya memantau pelayaan kesehatan penyelenggara ibadah haji makin meningkat baik ketika di Arab Saudi maupun hingga pemulangan ke Tanah Air. Provinsi Jateng juga telah menyiapkan delapan rumah sakit rujukan bagi jamaah jika diperlukan.
Namun, kata Subuh, yang paling penting di sini adalah pelayanan dalam hal mencegah adanya penyakit yang menular seperti virus MERS.
"Jamaah haji Indonesia hingga saat belum ada yang dinyatakan positif terkena virus MERS atau sering disebut flu unta itu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya-upaya penyuluhan kepada seluruh jamaah haji agar mereka lebih peduli setelah 14 hari mereka kembali di kampung halamannya masing-masing.
"Jika ada haji yang mengalami suhu badan tinggi, batuk, dan sesak napas, mereka harus segera menyerahkan kartu kesehatan jemaah haji. Mereka juga akan dilakukan observasi lebih mendalam tentang penyakitnya itu," katanya.
Menurut dia, PPIH Debarkasi Solo seperti saat ini telah menerima rombongan haji Kloter 21 asal Kabupaten Pati, Jateng, sehingga tanggung jawab pengawasan terhadap kesehatan jemaah diserahkan kepada tim kesehatan daerah itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
