REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Jamaah haji Bengkulu yang tiba di Bandara Fatmawati Soekarno menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus "Middle East Respiratory Syndrome coronavirus" (MERS-Cov). Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bengkulu, Djauzi di sela pemeriksaan para jamaah haji di Asrama Haji Bengkulu, Kamis (8/10), mengatakan pemeriksaan atau screening dilakukan dengan mengukur suhu tubuh para jamaah.
"Kami menggunakan termometer infra merah untuk mendeteksi suhu tubuh para jamaah haji untuk menghindari penyakir MERS-Cov," ucapnya.
Ia mengatakan para jamaah yang bergabung dalam kelompok terbang (kloter) VII embarkasi haji Padang, Sumatra Barat tersebut berjumlah 450 orang. Jamaah yang diperiksa, dia mengatakan adalah mereka yang mengalami gejala, batuk, demam dan sesak nafas. Bila suhu tubuh mencapai lebih 38 derajat celcius maka yang bersangkutan wajib menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bengkulu, seorang jamaah asal Kota Bengkulu bernama Sandra Kirana memiliki suhu tubuh 38,3 derajat. Kepada jamaah tersebut, petugas merekomendasikan agar memeriksakan diri secara intensif ke Puskesmas terdekat dengan membawa buku kesehatan haji.
Kepada yang bersangkutan sudah diimbau untuk memeriksa kesehatan secara intensif selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus tersebut. Imbauan tersebut juga berlaku untuk seluruh jamaah haji yang baru tiba kembali dari Tanah Suci ke Bengkulu.
Djauzi mengatakan pemeriksaan terhadap para jamaah haji tersebut dilakukan tiga kali mulai dari pemberangkatan dari Jeddah, embarkasi haji Padang dan setelah tiba di Asrama Haji Bengkulu. Pemeriksaan serupa, dia mengatakan, juga akan dilakukan terhadap para jamaah kloter 8 dan kloter 9 yang masing-masing akan tiba di Bengkulu pada 9 dan 10 Oktober 2015.