Kamis 15 Oct 2015 16:49 WIB

Suhu Tubuh Jamaah Haji Konsisten Dipantau

Rep: EH Ismail/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah jamaah haji melewati alat pendeteksi suhu tubuh setibanya di tanah air di Embarkasi Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (1/10).
Foto: Antara/ Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah jamaah haji melewati alat pendeteksi suhu tubuh setibanya di tanah air di Embarkasi Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Sebelum dipulangkan ke Indonesia, jamaah haji lebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan.

Suhu badan jamaah akan diukur menggunakan thermometer inframerah atau thermometer laser. Pengecekan kesehatan tidak hanya dilakukan di pemondokan, namun juga saat jamaah berada di dalam pesawat.

Kepala Seksi Kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Madinah dr Darmawali Handoko mengatakan, pengecekan suhu tubuh bertujuan untuk memastikan para jamaah dalam kondisi sehat.

“Ini dalam rangka mengantisipasi berbagai penyakit yang ada di Arab Saudi, termasuk mewaspadai jamaah mengalami dehidrasi,” katanya, Kamis (15/10).

Jika ada jamaah yang mempunyai suhu 38 derajat Celcius atau lebih, ata Darmawali, maka jamaah itu akan menjalani terapi dengan menggunakan obat penurun panas. Selain obat, terapi juga diberikan dengan memberikan cairan atau infus.

Menurut pria yang akrab disapa Koko ini, ada tiga tahapan yang dilakukan petugas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dalam mendeteksi suhu tubuh jamaah haji saat akan kembali ke Tanah Air. Tahapan dimulai saat jamaah akan berangkat ke bandara dari pemondokan, kemudian di dalam pesawat, dan saat sampai di Tanah Air.

“Tiga jam sebelum (pesawat) turun (landing) diharapkan para TKHI untuk memeriksa kembali suhu jamaah, kemudian pada saat di debarkasi juga akan diadakan pemeriksaan suhu kembali,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement