Senin 14 Dec 2015 22:54 WIB

‘Masyarakat Pertanyakan Pengambil Alihan Umrah oleh Pemerintah’

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Agung Sasongko
Jamaah umrah (ilustrasi)
Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh
Jamaah umrah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, akan segera memanggil Dirjen Kementerian Agama untuk membahas kepastian mengenai polemik rencana pengambil alihan penyelenggaraann umrah dari pihak swasta ke pemerintah.

Keputusan ini diambil untuk merespon begitu banyaknya pertanyaan masyarakat. ‘’Lusa, Rabu (16/12), Komisi VIII sepakat memanggil Dirjen Kementrian agama untuk membahas soal penyelenggaraan umrah ini. Yang pasti DPR sampai sekarang belum tahu bila ada pemindahan penyelenggaraan umrah dari swasta ke pemerintah.Di rapat itulah kami akan memastikannya,’’ kata Saleh, kepada Republika.co.id, di Jakarta, Senin (14/12).

Saleh mengatakan, soal pengambil alihan penyelenggaraan umrah sudah lama didengarnya. Bahkan, ada pejabat di kalangan Kemenag pernah mengatakan pengambilalihan itu dilakukan dengan alasan untuk mengurangi kesemrawutan penyelenggaraan umrah. (Baca: Benahi Haji Dulu Baru Umrah)

‘’Tapi isu itu kemudian tenggelam atau tak terdengar. Nah, sekarang muncul lagi setelah adanya rencana pemebentukan Dirjen umrah. Wajar kemudian bila masyarakat bertanya-tanya setelah ke luar pemberitaan umrah akan diambil alih oleh pemerintah,’’ katanya.

Sebenarnya, lanjut Saleh bisa sajaa umrah diambil alih oleh pemerintah.Namun ini disyarakatkan bila pemerntah sudah mendirikan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH). Dan nantinya BPKH-lah yang akan melakukannya.

Saleh pun mengakui polemik soal penarikan penyelenggaraan umrah dari swasta ke pemerintah memang menarik perhatian publik. Sebab, bisnis umrah itu telah menyangkut begitu banyak perusahaan dan melibatkan begitu banyak orang. Data yang ada biro umrah di Indonesia kini mencapai 560 buah.

‘’Data resminya setiap tahun ada 750 ribu orang berangkat umrah. Tapi jumlah ini bisa membesar sampai satu juta orang. Bisnis ini makin luar biasa bila karena menyangkut lapangan kerja dari ribuan orang. Ingat sebuah biro umrah bisa memperkerjakan 15 orang. Jumlah ini belum termasuk pekerja yang ada di Arab Saudi yang ikut melayani rombongan umrah,’’ tegas Saleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement