Rabu 13 Jan 2016 02:36 WIB

Dua Masukan untuk Pemerintah Terkait Penyelenggaraan Haji

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Agung Sasongko
Haji
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Penyelenggara Haji dan Umrah Maktour, Mohammad Rocky Masyhur, mengatakan, pemerintah perlu mengubah sistem manasik. Idealnya, porsi teknis dalam pelaksanaan manasik perlu diperkuat.

"Utamakan teknis. Karena, kita menangani jutaaan manusia. Pergerakannya sangat cepat," kata dia kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, persoalan ini harus dipahami betul oleh Pemerintah Indonesia. Apalagi, melihat dari tragedi di Mina. "Kejadian kemarin (terowongan mina--Red), itu kan termasuk persoalan teknis. Ini harus dipahami jangan sampai terulang lagi," kata dia.

Ia menyebut, masalah teknis paling utama adalah informasi. Penting bagi jamaah untuk mengetahui bagaimana perkembangan situasi di lapangan, misalnya, kepadatan di Mina, bagaimana cuacanya. "Karena itu, harus ada tim advance untuk memantau situasi," kata dia.

Kedua, masalah petugas haji. Seharusnya, petugas diisi oleh mereka yang sudah berhaji. Artinya, sudah paham dengan kondisi lapangan. Mereka pun akan lebih fokus menangani jamaah.

Berbeda dengan petugas yang juga ikut melaksanakan haji, tentu ada hambatan yang menyertai. Misalnya, ketika mengenakan ihram, tentu geraknya lebih lambat. "Beda dengan pakaian biasa yang geraknya akan lebih cepat," kata dia.

Rocky juga menyarankan agar petugas haji diberikan alat komunikasi yang terhubung dengan seluruh petugas. Informasi tersebut bisa didengar dan diharapkan mendapat respons cepat dari informasi yang diberikan. "Peralatan harus diperbanyak sehingga penyampaian informasinya lebih efektif," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement