REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengirimkan surat kepada Menteri Haji Arab Saudi. Surat tersebut perihal permintaan kepastian kuota haji tahun 2016.
"Saya bertemu langsung beberapa pekan lalu dengan Menteri Haji Arab Saudi dan menyampaikan surat tersebut untuk meminta kepastian soal jumlah kuota haji," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil kepada Republika.co.id, Senin (25/1).
Djamil berharap surat tersebut segera dibalas oleh Arab Saudi sehingga pihaknya dapat dengan cepat mempersiapkan segala kebutuhan jamaah haji. Terkait kepastian kuota haji seluruh negara secara resmi akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 6 Maret mendatang.
Djamil berharap sebelum Maret sudah mendapatkan kepastian terkait kuota. Meskipun belum resmi, namun Menteri Haji telah berbicara kepada media Arab bahwa pihaknya menetapkan kuota haji masih sama seperti tahun lalu.
Kuota normal sebanyak 217 ribu jamaah tetap dikurangi 20 persen menjadi 168.800. Namun khusus Indonesia kuota ditambah sebagai janji hadiah dari Raja Salman kepada Joko Widodo menjadi 178. 800 jamaah. Djamil juga mendapat kabar dari KBRI di Arab Saudi terkait masalah kuota haji ini. Menurut dia, masalah ini tidak terlepas hubungannya dengan Kementerian Luar Negeri sehingga mereka juga akan berdiskusi.
Selain menyampaikan surat tersebut Djamil juga mulai meninjau pemondokan, penyedia katering dan transportasi untuk jamaah haji mendatang. Agar pembayaran tepat waktu dan pelayanan tidak akan bermasalah maka pihaknya akan terus menindaklanjuti.
Peninjauan akan dilakukan kembali hingga seluruhnya mendapatkan kepastian. Untuk saat ini perhitungan masih menggunakan perhitungan tahun sebelumnya ditambah dengan 10 ribu jamaah tambahan.