REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi menerima permintaan Pemerintah Iran untuk menandatangani perjanjian haji 2016. Perjanjian yang dilakukan pada Selasa (24/5) ini memungkinkan warga Iran melakukan ibadah haji.
"Pihak berwenang Saudi mengirim undangan ke organisasi berkaitan dengan pengaturan untuk haji tahun ini," ujar Asisten Ketua Organisasi Haji Iran Hameed Mohammadi seperti dikutip Arab News, Rabu (25/5).
Delegasi Haji Iran yang dipimpin oleh direkturnya, Said Awhadi, sedang dalam perjalanan ke Kerajaan Saudi untuk membicarakan tentang musim haji. Pembahasan mencakup penolakan delegasi Iran untuk menandatangani perjanjian haji dengan Saudi yang merupakan kewajiban bagi semua negara pengirim jamaah.
Baca juga, Soal Haji, Saudi dan Iran Saling Menyalahkan.
Saudi menuduh Pemerintah Iran bermain politik dan mengatakan mereka harus bertanggung jawab apabila ada pemblokiran warga Iran yang hendak menjalankan ibadah haji. Pada pekan lalu, Dewan Menteri Saudi menuduh Iran memolitikkan haji dengan menolak menandatangani perjanjian dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi.