REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 209 calon jamaah haji (calhaj) asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berstatus berisiko tinggi dengan kondisi kesehatannya, karena telah berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit yang perlu penanganan khusus.
"Perinciannya 107 calon haji laki-laki dan 102 perempuan. Semuanya sudah didata oleh kami dan tercatat di buku masing-masing calon haji," ujar Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr Dwi Regnani di Sumenep, Selasa.
Sesuai hasil koordinasi dengan pihak terkait di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, kata dia, calhaj setempat dijadwalkan berangkat ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 8 Agustus 2016.
"Beberapa waktu lalu, kami telah memeriksa kesehatan 463 calon haji asal Sumenep sekaligus pemberian vaksin meningitis kepada mereka," ucapnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar calhaji yang kondisi kesehatannya masuk kategori risiko tinggi itu akibat berusia lanjut atau berumur 50 tahun ke atas. "Sebagian lainnya akibat mengidap penyakit yang perlu penanganan khusus, seperti hepatitis. Mereka yang berisiko tinggi itu nantinya dipantau khusus oleh petugas," kata Regnani, menerangkan.
Ia berharap para calhaji menjaga kondisi kesehatannya supaya tetap prima menjelang keberangkatan dan selama menunaikan ibadah haji, baik di Madinah maupun Mekkah.
"Para calon haji harus mampu mengatur pola makan dan istirahatnya, utamanya bagi mereka yang kondisi kesehatannya memang masuk kategori berisiko tinggi supaya nantinya tidak ada kendala selama menunaikan ibadah haji," ujarnya.