Kamis 04 Aug 2016 20:23 WIB

Lempar Jumrah

Lempar Jumrah
Foto: AP
Lempar Jumrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pejabat tinggi dengan posisi yang dikenal “basah” berangkat dengan mengikuti program haji plus yang ongkosnya tiga sampai empat kali lipat dari haji biasa. Berbagai proses diikuti, sampai akhirnya tibalah saatnya untuk melempar jumrah yang merupakan bagian dari manasik haji, yang disimbolkan melempar syaitan yang menjadi simbol kejahatan.

Acara lempar jumlah ini berlangsung dengan ramainya. Satu per satu batunya dilempar, tetapi entah darimana asalnya, terdapat sebuah batu terlempar mengenai tubuhnya. Segera saja, batu tersebut diambil, dilihatnya, dan didalamnya terdapat sebuah tulisan Arab. Buru-buru disimpannya,

“Ini pasti jimat” pikirnya.

Begitu sampai di Indonesia, dan acara seremoni di rumah selesai, ia segera mendatangi ulama yang sangat pandai berbahasa Arab. Ditanyakanlah apa arti kata-kata di batu yang selama ini membikin penasaran.

Segera saja, ulama, yang sudah berusia lanjut tersebut mengamati dengan teliti tulisan dibatu kecil tersebut sampai akhirnya ia membacakan artinya.

“Sesama syaitan dilarang saling melempar”

 

Seorang pejabat tinggi dengan posisi yang dikenal “basah” berangkat dengan mengikuti program haji plus yang ongkosnya tiga sampai empat kali lipat dari haji biasa. Berbagai proses diikuti, sampai akhirnya tibalah saatnya untuk melempar jumrah yang merupakan bagian dari manasik haji, yang disimbolkan melempar syaitan yang menjadi simbol kejahatan.

Acara lempar jumlah ini berlangsung dengan ramainya. Satu per satu batunya dilempar, tetapi entah darimana asalnya, terdapat sebuah batu terlempar mengenai tubuhnya. Segera saja, batu tersebut diambil, dilihatnya, dan didalamnya terdapat sebuah tulisan Arab. Buru-buru disimpannya,

“Ini pasti jimat” pikirnya.

Begitu sampai di Indonesia, dan acara seremoni di rumah selesai, ia segera mendatangi ulama yang sangat pandai berbahasa Arab. Ditanyakanlah apa arti kata-kata di batu yang selama ini membikin penasaran.

Segera saja, ulama, yang sudah berusia lanjut tersebut mengamati dengan teliti tulisan dibatu kecil tersebut sampai akhirnya ia membacakan artinya.

“Sesama syaitan dilarang saling melempar”

Sumber: NU Online

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement