REPUBLIKA.CO.ID, BATAM — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan jamaah calon haji untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca panas di Tanah Suci Makkah.
"Cuaca di sana sampai 51 derajat Celcius," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepri Marwin Jamal di Batam Kepri, Rabu (10/8).
Ia menyebutkan untuk mengantisipasi cuaca panas, jamaah calon haji (JCH) diharapkan menjaga stamina, memperbanyak minum dan menghindari paparan matahari langsung dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu."Banyak minum walau tidak haus, sesuai dengan apa yang disampaikan petugas kesehatan," kata dia.
Marwin menyatakan tahun 2016 Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri baru yang memperketat aturan kesehatan jamaah haji. Jamaah dengan lima penyakit yang tetapkan diminta untuk tidak melanjutkan ibadah, antara lain JCH yang sering cuci darah, stroke dan secara psikologis dianggap kurang baik.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Batam, Anas Maaruf mengatakan sesuai Permenkes 15/2016, aturan baru tersebut dibuat karena selama ini Indonesia relatif lebih toleran terhadap kesehatan jemaah. Padahal pemerintah Arab Saudi sangat ketat mengatur kesehatan jamaah.
Sebelum diizinkan berangkat, kata dia, JCH harus melewati tiga tahap pemeriksaan kesehatan. Tahap pertama saat pendaftaran haji di tingkat kabupaten/kota. Kemudian pemeriksaan ulang untuk memastikan kesehatan saat kepastian keberangkatan. Dan terakhir pemeriksaan kesehatan di embarkasi.
"Terdapat 15 dokter dan 30 perawat yang akan mengawal jamaah haji embarkasi Batam. Tiap kloter didampingi satu dokter dan dua perawat," kata Anas.
Embarkasi Batam pada 2016 memberangkatkan 8.911 JCH dari empat provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Pemberangkatan jamaah dibagi dalam 20 kelompok terbang yang mulai diberangkatkan pada Senin (9/8).