REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad Hidayat, bersama tim melakukan peninjauan ke tiga dapur perusahaan katering yang akan memasok makanan untuk jamaah haji Indonesia. Dari ketiga perusahaan tersebut, satu akan ditinjau kembali karena bermasalah terkait juru masaknya.
‘’Kita minta PT Remas memenuhi sesuai permintaan. Kita akan tinjau kembali pada tanggal 16 Agustus,’’ kata Arsyad dalam tinjauannya ke dapur Remas di Zaidi, Makkah, Kamis (11/8).
Remas ketahuan melakukan kesalahan dengan mempekerjakan petugas laundry sebagai juru masak. Ketika diminta melakukan demo masak, pegawai rekrutan yang berasal dari Indonesia itu ternyata tidak bisa memasak. Bahkan, pegawai rekrutan yang ternyata berprofesi sebagai petugas laundry itu tidak bisa mengoperasikan blender dan memotong ayam.
Indonesia memang mensyaratkan bagi perusahaan katering untuk mempekerjakan juru masak dari Indonesia. Hal tersebut agar jamaah Indonesia bisa mendapatkan masakan yang bercitra rasa Nusantara. Masakan yang citra rasanya sesuai dengan lidah jamaah Indonesia.
Pemerintah masih memberikan kesempatan bagi Remas untuk memenuhi ketentuan sesuai kontrak. Kalau tidak bisa memenuhi hingga batas waktu pada tanggal 16 Agustus, Remas akan ditinjau ulang.
Satu perusahaan lainnya yakni Said Bawazier Trading Company juga memiliki catatan. Pada ruang pendinginnya (freezer room), terdapat sedikit genangan air sehingga bisa menjadi tempat bagi bakteri berinkubasi. Perusahaan katering yang berada di wilayah Kakiyah ini juga mendapat catatan dalam soal peralatan food warmer.
Sementara, perusahaan katering Raghaib yang berada di wilayah Sugiyah mendapat nilai positif. Perusahaan ini menggunakan peralatan modern dan terjaga hieginitasnya.
‘’Kondisinya lebih siap dari sisi peralatan, bahan baku dan sumber daya manusianya,’’ kata Arsyad.
‘’Apalagi, pengelolanya sudah memiliki pengalaman melayani jamaah selama 35 tahun."