Ahad 14 Aug 2016 17:41 WIB

Daker Makkah Simulasikan Persiapan Bus Shalawat

Rep: Didi Purwadi/ Red: Andi Nur Aminah
Bus Shalawat
Foto: Republika/Ratna Puspita
Bus Shalawat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Bidang Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Subhan Chalid, memimpin simulasi persiapan bus shalawat pada Ahad (14/8). Simulasi kali ini mencoba tiga rute dari total 10 rute yang akan dilewati oleh bus shalawat.

"Ketiga rute yang akan disimulasikan hari ini, terpusat di Terminal Syib Amir ini," kata Subhan saat memulai simulasi di Terminal Syib Ali, Makkah, Ahad (14/8).

Ketiga rute yang disimulasikan pada Ahad yakni Rute 7 (Syisyah 1 - Syib Amir), Rute 8 (Syisyah 2 - Syib Amir) dan Rute 9 (Raudha - Syib Amir).  Sementara 7 rute lainnya akan disimulasikan pada keesokan harinya.

Ketujuhnya yakni Rute 1 (Aziziah Janubiah - Mahbas Jin), Rute 2 (Aziziah Syimaliah 1 - Mahbas Jin), Rute 3 (Aziziah Syimalliah 2 - Mahbas Jin), Rute 4 (Mahbas Jin - Bab Ali), Rute 6 (Syisyah Raudhah - Syib Amir), Rute 10 (Biban/Jarwal - Rea Bakhas/Jiad) dan Rute 11 (Misfalah/Nakkasah –Rea Bakhas/Jiad).

Dalam simulasi ini, Subhan berharap petugas transportasi memperhatikan arah-arah dan titik-titik penting dari rute yang menjadi bagian tugasnya. Petugas juga harus memahami waktu-waktu dimana terjadi kepadatan jamaah.

"Petugas harus tahu jam-jamnya jamaah. Kondisi jamaah pada hari-hari pertama itu biasanya ingin segera umrah tanpa menghiraukan letak pemondokannya di mana," katanya.

Simulasi menggunakan bus dari perusahaan Rawahel yang berkapasitas 70 orang dengan rincian 30 duduk dan 40 berdiri. Dari segi fisik, bus Rawahel terbilang bagus dan memenuhi standar. Tali pegangan untuk jamaah yang berdiri, dilapisi bahan karet yang merekat ketika dipegang sehingga tidak licin. Tiang-tiang untuk pegangan penumpang yang berdiri pun didesain merekat pada pegangan tangan.

Bus ini juga dilengkapi dengan enam buah palu emergency exit. Selain air conditioner yang pas dinginnya, bus ini juga dilengkapi dengan CCTV.

Sebanyak 131 petugas transportasi siap bekerja 24 jam untuk melayani jamaah. Di tiap-tiap halte, ada tanda-tanda berupa umbul-umbul serta bendera Indonesia dan bendera Arab Saudi.

Bus Shalawat tidak akan beroperasi pada 4 Dzulhijah karena semuanya dialihkan ke Armina. "Jadi, jamaah perlu tahu bahwa setelah 4 Dzulhijah itu tidak ada bus Shalawat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement