REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia akan dilayani bus Shalawat yang terbagi dalam 10 rute. Dari kesepuluh rute tersebut, ada satu yang perlu mendapat perhatian khusus dari petugas transportasi Daker Makkah yakni Rute-4.
‘’Karena, jamaah kita bersama jamaah dari negara-negara lain akan secara bersama-sama menggunakan bus shalawat,’’ kata Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, usai melakukan simulasi rute Bus Shalawat di Syisia, Makkah, Ahad (14/8).
Ada sembilan rute Bus Shalawat, dan bus tersebut hanya melayani jamaah asal Indonesia. Tapi, ada satu yakni Rute-4, bus Shalawat melayani jamaah dari seluruh negara termasuk jamaah Indonesia.
Kepala Bidang Transportasi Daker Makkah, Subhan Cholid, mengatakan Rute-4 diperlakukan seperti itu karena rute tersebut melewati sebuah terowongan.
Pergerakan kendaraan yang melewati terowongan tersebut harus terus berjalan tanpa terhenti semenit pun. ‘’Jadi, misalnya kita punya lima bus dan negara lain punya tiga bus, maka semua bus itu bisa digunakan jamaah dari negara manapun,’’ katanya.
Subhan mengatakan kebijakan itu diperlukan guna menghindari terjadinya kemacetan di terowongan. Misalkan bus jamaah Indonesia yang posisi berada di depan, belum jalan karena busnya belum penuh, sementara bus negara lain di belakangnya sudah penuh, maka yang terjadi adalah bus-bus di belakang bus Indonesia tidak bisa jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
‘’Rute Mahbas Jin ke Bab Ali tidak dikhususkan untuk jamaah Indonesia,’’ katanya. ‘’Semua jamaah boleh naik bus Shalawat rute tersebut.’’
Ada 23 pemondokan jamaah Indonesia yang dilewati bus shalawat Rute-4. Sementara, jumlah jamaah Indonesia yang menempati 23 pemondokan tersebut sebanyak 42.773 jamaah. Ada 58 bus shalawat yang dikerahkan untuk melayani rute ini.